Jakarta (ANTARA) - Pelatih Mauricio Pochettino mengungkapkan pernah mengalami ketakutan akan dipecat saat Chelsea kalah 2-4 dari Wolves di Stamford Bridge pada Februari.

"Saya pikir setelah laga melawan Wolves," kata Pochettino sebagaimana diwartakan AFP, Sabtu, seraya menambahkan bahwa dia yakin akan dipecat usai pertandingan itu.

"Kekalahan di kandang sendiri merupakan momen yang sulit. Pada momen itu, ketika Anda menjadi pelatih, Anda akan merasakan kesepian," kata bekas pelatih Tottenham dan PSG itu.

Pochettino mengakui bahwa kariernya di bawah tekanan menyusul performa Chelsea yang tidak konsisten meski berhasil membawa The Blues ke final Piala Liga Inggris (kemudian dikalahkan Liverpool) dan semifinal Piala FA yang berakhir dengan kekalahan dari Manchester City.

"Saya merasa semua orang melihat seolah-olah saya pihak yang bersalah atas sesuatu yang tidak saya ketahui," kata dia.

"Kami (jajaran staf pelatih) merasa lebih sedih daripada berpikir kami akan dipecat. Itu adalah situasi yang tidak adil. Itu adalah situasi yang tidak pantas kami terima," kata Pochettino.

Baca juga: Joel Matip berpisah dengan Liverpool setelah delapan tahun bersama

Tapi Chelsea berhasil bangkit dalam beberapa pekan terakhir. The Blues hanya memerlukan hasil seri melawan Bournemouth pada Minggu (19/5) untuk memastikan lolos ke Liga Europa musim depan.

Kendati demikian, Pochettino menyatakan bahwa targetnya adalah lolos ke Liga Champions bukan sekadar lolos ke Liga Europa yang menurutnya sebagai kompetisi sekunder di Eropa.

"Itu tidak cukup bagi kami," kata Pochettino. "Kami tidak akan merayakannya. Kami tidak akan berfoto untuk merayakan posisi kelima atau keenam. Itu tidak cukup bagi klub."

Baca juga: Palmer sebut tampil di Eropa musim depan langkah benar untuk Chelsea
Baca juga: Tampil impresif lawan Newcastle, Amrabat: Itu belum versi terbaik saya

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024