Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Berbasis Kemitraan di Pulau Tidung yang bertujuan untuk memacu peningkatan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

"Kegiatan ini bertujuan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat mitra dan jaringan kerja untuk pengembangan ekonomi kreatif sehingga memajukan pembangunan Kepulauan Seribu.

Sonti mengatakan kegiatan ini menghadirkan bazar yang melibatkan pelaku usaha binaan Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kepulauan Seribu.

Menurut dia, Kabupaten Kepulauan Seribu mempunyai potensi luar biasa dengan kekayaan alam sehingga harus dapat dioptimalkan dengan baik untuk kemaslahatan masyarakat.

Baca juga: DPMPTSP dukung pengembangan sektor pariwisata di Kepulauan Seribu
Baca juga: 37.841 wisatawan kunjungi Kepulauan Seribu saat libur Lebaran


Dia berharap melalui kegiatan ini dapat mengembangkan potensi yang ada di Kepulauan Seribu, dalam hal ini melalui produk busana atau membatik.

"Kami kembangkan sisi fesyen dengan melibatkan warga yang terlibat secara langsung membatik, hasilnya para peserta sangat antusias dan menghasilkan karya yang bagus," kata dia.

Pihaknya juga melibatkan SKPD/UKPD terkait untuk mengembangkan potensi membatik yang dilakukan warga di Kepulauan Seribu.

"Kami juga melakukan kolaborasi dengan pihak terkait, seperti Sudin Kesehatan, Sudin PPKUKM Kepulauan Seribu, Kelurahan Pulau Tidung, Satpol PP serta Batik Gobang," kata dia

Dia menargetkan akan lahir kampung batik di Kepulauan Seribu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Kami juga bisa akan melibatkan SKPD/UKPD terkait untuk membantu mengembangkan sisi kewirausahaan sehingga bisa dijual dan dikenal luas untuk menyaingi kain Bali," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024