Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kelompok tani mahasiswa yang digagas Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) akan menjadi penggerak pertanian yang modern di Tanah Air.

"Kalau teknologi kita jalankan, maka anak muda pasti mau bertani. Karena itu, saya menyambut baik inisiasi pembentukan kelompok tani mahasiswa. Saya senang, dan akan mensupport semua sarana sampai prasarananya," kata Mentan Amran dalam Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi yang digelar di Padang, Sabtu.

Amran mengaku bahwa pihaknya menyambut baik upaya perguruan tinggi dalam membentuk kelompok tani mahasiswa yang digagas Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Menurut dia, mahasiswa adalah ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Sebagai langkah nyata, kata Mentan, pemerintah saat ini telah memfasilitasi penggunaan teknologi canggih seperti drone, traktor, combine harvester dan juga mesin pencacah padi yang sudah terintegrasi dengan sistem pengeringan.

Mentan mengatakan, Kementan juga mengajak para mahasiswa untuk terlibat langsung pada program perluasan areal tanam (PAT) dengan pompanisasi sebagai alat utamanya. Langkah ini perlu dilakukan mengingat El Nino atau musim kering masih berlanjut hingga berdampak pada produksi dalam negeri.

"Solusi yang kita gencarkan saat ini adalah pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produksi. Dan sekarang ini, kita harus berkolaborasi dengan perguruan tinggi terutama para mahasiswa seluruh Indonesia," tutur Amran dalam keterangan di Jakarta.

Dikatakan Mentan, pompanisasi harus berjalan cepat mengingat target pemerintah ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Hanya dengan cara itu, Indonesia bisa meningkatkan indeks pertanaman menjadi tiga kali dari yang tadinya satu kali saat musim tanam dalam setahun.

"Tentu kita optimistis bisa meningkatkan indeks pertanaman melalui pompanisasi dan juga mekanisasi. Apalagi pertanian modern ini terbukti mampu menekan biaya sampai 60 persen sehingga petaninya bisa sejahtera lebih cepat," katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Krismadinata mendorong para mahasiswa di seluruh Indonesia untuk segera membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai patriot pangan masa depan bangsa sekaligus upaya bersama dalam meningkatkan produksi pertanian menuju swasembada dan lumbung pangan dunia.

"Para mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi patriot dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Bapak Menteri Pertanian," katanya Krismadinata.

Dia juga mengatakan bahwa Majelis Rektor selaku otoritas kampus siap mengawal semua kegiatan mahasiswa dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dukungan tersebut bahkan meliputi fasilitas riset dan penelitian jangka panjang agar produksi dalam negeri meningkat secara berkelanjutan.

"Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri siap mendukung penuh dan akan memberikan kontribusinya pada bidang riset maupun bidang lainnya. Dan kita harapkan mahasiswa menjadi ujung tombaknya," jelas Krismadinata.

Baca juga: Jalin kerja sama industri, MRPTNI kunjungi kawasan QMB di Morowali
Baca juga: Unesa dan 15 MRPTNI garap proyek kemanusiaan untuk anak PMI


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024