Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Cendekiawan Islam Internasional (ICIS) dan Liga Muslim Dunia mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk menyatukan suara dalam mendukung terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Desakan tersebut merupakan salah satu hasil kesepakatan pertemuan antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) ICIS KH Hasyim Muzadi dengan Sekjen Liga Muslim Dunia Dr Abdullah Atturki di Kantor Pusat Liga Muslim Dunia di Mekkah, Rabu. "Kami mendesak seluruh negara-negara Arab dan Islam untuk satu suara dalam mendukung terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Hasyim yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta via surat elektronik. Hasyim menjelaskan, pertemuan dengan Sekjen Liga Muslim Dunia merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ketua Umum PBNU ke Mekkah dan Jeddah sebagai tindak lanjut ICIS II yang telah diselenggarakan di Jakarta tanggal 20-23 Juni lalu. Menurut Hasyim, dalam pertemuan itu pihaknya menyoroti perkembangan kondisi umat saat ini, khususnya menyangkut konflik yang terjadi di Timur Tengah dan kondisi Lebanon pasca dikeluarkannya Resolusi PBB 1701. ICIS dan Liga Muslim Dunia juga membahas kondisi Irak dan bersepakat menyeru semua pihak untuk menghormati kedaulatan negara tersebut. Sementara menyangkut Lebanon, ICIS dan Liga Muslim Dunia memandang pentingnya negara-negara Islam untuk turut berperan dalam proses pengiriman pasukan perdamaian di bawah payung PBB dan pembangunan kembali Lebanon pasca agresi Israel. "Terkait dengan kondisi Lebanon, kami juga menyoroti mengenai pentingnya peran negara-negara Islam dan pengusaha muslim untuk mengambil bagian dalam proses rekonstruksi di Lebanon pasca agresi militer Isreal," kata Hasyim. Lebih lanjut Hasyim menjelaskan, pertemuan juga sepakat membangun kerjasama antara ICIS, Liga Muslim Dunia dan PBNU untuk mengembangkan Islam yang damai, moderat, serta "rahmatan lil alamin" guna mengikis Islamophobia. "Indonesia menurut Liga Muslim Dunia merupakan contoh negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia yang demokratis dan dapat menunjukan wajah Islam yang penuh perdamaian dan toleransi," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur tersebut. Liga Muslim Dunia, kata Hasyim, memprihatinkan sikap "phobi" terhadap Islam yang belum juga berkurang hingga saat ini sebagai dampak dari tindakan dan perbuatan sebagian orang yang mengatasnamakan Islam untuk menjustifikasi tindak kekerasan dan terorisme. "Kami sepakat untuk menjelaskan kepada publik internasional bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk kesalahpahaman tentang ajaran dan nilai Islam yang sebenarnya," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006