Jakarta (ANTARA) - Aktor senior Slamet Rahardjo mengenang kontribusi almarhum Prof. Salim Said terhadap dunia perfilman di Tanah Air.

"Sebelum Salim Said datang, perfilman semacam berserakan, ke mana-mana. Tidak ada persatuan, tidak paham arti organisasi, tidak paham arti bahwa segala sesuatu yang berhadapan dengan film dan teater adalah ilmu," kata Slamet Rahardjo di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu.

Oleh sebab itu, dia menyampaikan rasa terima kasih kepada Salim Said usai almarhum selesai dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

"Mohon disampaikan rasa terima kasih kami, rasa terima kasih orang film, rasa terima kasih orang teater. Salim Said telah menyatukan kami," ujarnya.

Pada kesempatan itu, dia turut menyampaikan perkembangan jumlah penonton film Indonesia saat ini dan dibandingkan dengan masa almarhum hidup.

"Saya mau kasih laporan kepada Salim. Waktu Salim hidup, film Indonesia cuma ditonton 300.000—400.000 orang, tetapi Lim, aku lapor sama kamu, hari ini film Indonesia telah memiliki posisi tawar yang baik, penontonnya 10 juta orang," katanya.

Slamet Rahardjo menjelaskan bahwa salah satu hal tersebut dapat terjadi karena peran dari almarhum semasa hidup.

"Lim, perjuanganmu tidak sia-sia. Langkahmu memperkuat yang namanya bergandengan tangan sebagai orang film, tetapi memiliki dasar ilmu yang jelas. Inilah Profesor Doktor Salim Said," jelasnya.

Slamet Rahardjo lantas mengatakan bahwa almarhum merupakan orang baik, kemudian dia mengajak hadirin untuk mendoakannya.

"Kami semua bersaksi bahwa kamu orang baik, bahwa kamu orang baik, bahwa kamu orang baik. Mudah-mudahan orang baik ini dipermudah langkahnya dalam rangka berjalan menuju hari baru ke sang khalik," ucapnya.

Prof. Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer.

Prof. Salim wafat pada usianya ke-80 tahun di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada hari Sabtu (18/5) pukul 19.33 WIB.

Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty.

Baca juga: Sosok Salim Said bagi Idrus Marham dan Niniek L. Karim
Baca juga: Jajang C. Noer kenang Salim Said sebagai sahabat Arifin C. Noer

Pewarta: Rio Feisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024