Jakarta (ANTARA) - Alexander Zverev meraih gelar ATP Masters 1000 untuk keenam kalinya usai mengalahkan Nicolas Jarry 6-4, 7-5 pada Minggu (19/5) waktu setempat di Roma.

Zverev akan naik ke peringkat empat dunia, Senin, dengan gelar Roma yang diraihnya merupakan gelar terbesar yang pernah ia peroleh sejak ia mengalami cedera pergelangan kaki yang parah di semifinal Roland Garros pada 2022.

Kemenangan terakhir di Masters 1000 petenis Jerman itu terjadi di Cincinnati pada 2021, sementara ia juga mengangkat trofi ATP Finals di musim yang sama.

"Tentu saja memenangi Masters pertama saya di sini di Roma dan memenangi gelar pertama saya setelah cedera juga di Roma, jadi Roma adalah tempat yang sangat istimewa bagi saya," kata Zverev, seperti disiarkan ATP, Senin.

"Ini adalah minggu yang sangat, sangat istimewa."

Baca juga: Zverev kalahkan rasa trauma akan cedera untuk capai semifinal Roma

Zverev menunjukkan performa tangguh untuk menerima pukulan keras Jarry selama pertandingan yang berdurasi satu jam 41 menit itu.

"Dia bermain baik dan Anda bisa melihatnya dari para pemain yang dia kalahkan di sini pekan ini," kata Zverev ketika ditanya tentang Jarry.

"Bermain tenis luar biasa. Saya mengatakan kepadanya jika dia terus bermain seperti itu, dia akan memiliki banyak peluang di level ini. Hari ini saya sangat senang bisa menjadi pemenang."

Juara tingkat tur 22 kali itu tampil impresif sepanjang perjalanannya di ibu kota Italia, di mana ia hanya kehilangan satu set.
 
Petenis Jerman Alexander menyeka keringat di wajah nya setelah bola nya dinyatakan keluar oleh wasit saat melawan petenis Spanyol Carlos Alcaraz dalam laga babak perempat final Turnamen Tenis U.S. Open 2023, di USTA Billie Jean King National Tennis Center; Flushing, NY, Amerika Serikat, Rabu (6/9/2023). Carlos Alcaraz melaju ke semi final setelah mengalahkan Alexander Zverev straight set (6-3, 6-2, dan 6-4). ANTARA FOTO/Reuters-Danielle Parhizkaran-USA TODAY Sports/hp.

Baca juga: Zverev menang lima set untuk capai perempat final Australian Open

Unggulan ketiga itu juga mengangkat trofi di ajang lapangan tanah liat pada tahun 2017 ketika ia baru berusia 20 tahun.

Bertanding di final Masters 1000 ke-11, Zverev memenangi 95 persen (37/39) poin servis pertamanya, menurut statistik ATP. Dia memiliki konsistensi untuk menggagalkan servis besar lawannya asal Chili itu, meningkatkan head to head menjadi 5-2.

Zverev, yang hanya melakukan delapan kesalahan sendiri, menyia-nyiakan dua match point pada servis Jarry pada kedudukan 5-4, sebelum akhirnya memastikan kemenangan pada match point keempatnya.
   

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024