Hefei (ANTARA) - Dikenal sebagai "panda raksasa di air", lumba-lumba tak bersirip Yangtze, yang berada di bawah perlindungan tingkat tinggi negara di China, merupakan indikator penting kesehatan ekologi Sungai Yangtze.

Spesies lumba-lumba ini hanya dapat ditemukan di aliran utama tengah dan bawah Sungai Yangtze.

Zhang Bajin (62), seorang mantan awak kapal kargo di Sungai Yangtze, telah bekerja sebagai perawat di pusat konservasi relokasi lumba-lumba tanpa sirip Yangtze di Cagar Alam Nasional Lumba-lumba Sungai Tongling sejak 2006.

Setelah belasan tahun merawat dan memberi makan, Zhang dapat membedakan setiap lumba-lumba tanpa sirip Yangtze melalui sejumlah perbedaan kecil.

Berkat upaya bersama dari Zhang dan rekan-rekannya, jumlah lumba-lumba tanpa sirip Yangtze di pusat konservasi tersebut kini bertambah dari empat ekor menjadi lebih dari 12 ekor.

Untuk memulihkan keanekaragaman hayati di sepanjang Sungai Yangtze, China pada Januari 2020 memberlakukan larangan penangkapan ikan secara menyeluruh di 332 kawasan konservasi di cekungan Sungai Yangtze.

Langkah ini kemudian diperluas menjadi moratorium selama 10 tahun di sepanjang aliran utama dan anak-anak sungai utama Sungai Yangtze, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2021.

Populasi lumba-lumba tanpa sirip Yangtze mengalami pemulihan dengan makin seringnya spesies ini terlihat.

Menurut Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, populasi lumba-lumba tanpa sirip Yangtze meningkat menjadi 1.249 ekor pada 2022 atau naik 23,42 persen dibandingkan pada 2017.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024