Yogyakarta (ANTARA) - Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, membahas kerja sama bidang pariwisata, budaya, pengembangan UKM hingga pendidikan dan kepemudaan.

"Kunjungan ini adalah kunjungan tindak lanjut dari kunjungan Dubes Ceko untuk Indonesia pada tahun 2021," kata Koordinator Pokja Kerja Sama Luar Negeri DPMTPST DIY Fatih Mustaqim di Yogyakarta, Senin.

Baca juga: Tangerang jalin hubungan kota kembar dengan Kota Yantai, China

Fatih menjelaskan, pada kunjungan tahun 2021 Dubes Ceko dan Sri Sultan membahas tentang kemungkinan untuk membentuk kerjasama kota kembar (sister city) antara salah satu kota atau kabupaten di DIY dengan salah satu kota di Ceko.

"Waktu itu belum tersebut nama kota di DIY itu apa dan nama kota di Ceko itu apa," ujar dia.

Dari hasil kunjungan tahun 2021, kata dia, Kota Hluboka nad Vltavou dari South Bohemian Region di Republik Ceko melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha, Republik Ceko menyampaikan minatnya untuk bekerja sama dengan Kota Yogyakarta pada tahun 2023.

Dia mengatakan, Yogyakarta dan Hluboka adalah kota yang sama-sama memiliki Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh UNESCO sehingga harapannya kerja sama ini dapat saling memberi manfaat dalam pengembangan Situs Budaya Dunia.

Selain itu, Hluboka adalah salah satu kota di Republik Ceko yang juga memliki potensi pariwisata dan budaya yang mirip seperti yang dimiliki oleh Yogyakarta.

Baca juga: Iran ajak Pemkot Semarang kerja sama "sister city"

Karena kemiripan tersebut, Fatih mengatakan, rencana akan ada empat ruang lingkup kerja sama kota kembar (sister city) yaitu pariwisata, budaya, pengembangan UKM dan pendidikan dan kepemudaan.

Dalam pertemuan itu, Fatih menuturkan bahwa Gubernur DIY Sultan HB X menyambut baik rencana kerja sama tersebut.

"Beliau berpesan bahwa kerja sama ini bukan hanya kerja sama government to government (antarpemerintah) tapi harapannya lebih banyak masyarakat yang terlibat atau 'people to people' yang lebih dikedapankan," kata dia.

Lebih lanjut, Fatih menyampaikan bahwa, Sri Sultan juga berpesan, setelah penandatanganan "letter of Intent", harapannya dalam waktu setahun nota kesepahaman (MoU) sudah bisa ditandatangani.

Selain itu, Fatih menambahkan, saat penandatanganan, MoU sudah dilampiri dengan "plan of action".

"Jadi sudah tidak hanya seremonial penandatanganan MoU tetapi sudah ada rencana kegiatan beliau yang dilakukan oleh kedua belah pihak baik di Yogyakarta maupun di Ceko," kata dia.

Baca juga: DPRD: Kerja sama "kota kembar" Surabaya-Liverpool perlu ditingkatkan
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024