Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi lulusan Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto. MS. SpGK. (K) mengatakan saat melakukan perjalanan jauh idealnya makan 3 jam sekali sesuai kebutuhan agar daya tahan dan energi tubuh tetap terjaga.

“Maksudnya kalau lagi disediain banyak, dimakan terus itu nggak bagus, apalagi untuk yang punya penyakit,” kata Luciana saat di wawancarai melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa.

Makan dengan 3 jam sekali juga bermanfaat karena tubuh akan cepat lapar jika sedang beraktivitas banyak seperti kegiatan Haji. Makan teratur dengan konsumsi gizi seimbang seperti sumber karbohidrat, protein, sayur, dan buah akan menambah energi selama beraktivitas di tempat tujuan.

Baca juga: Makanan jamaah calon haji akan dites sebelum didistribusikan

Ia mengatakan meskipun tersedia banyak makanan, tetap harus memperhatikan konsep gizi seimbang yakni dengan porsi sayur yang cukup sesuai kebutuhan tubuh.

Hindari juga makan terlalu banyak, terlebih untuk yang memiliki penyakit bawaan seperti kolesterol tinggi, dan diabetes karena dikhawatirkan akan kambuh saat di tujuan maupun saat kembali ke Indonesia.

“Tetap makan sayur, kadang-kadang keasyikan makan enak sayurnya nggak usah dimakan, padahal sayur itu penting banget untuk menjaga keteraturan buang air besar, jadi tetap ikut gizi seimbang,” katanya.

Baca juga: PPIH pastikan kesiapan akomodasi hingga konsumsi di Makkah

Jika di tempat tujuan jarang menemukan sayur atau makanan berserat, Luciana juga menyarankan untuk membawa suplemen serat. Namun penggunaan suplemen ini disarankan untuk dicoba dulu dikonsumsi di Indonesia agar jika terjadi reaksi tertentu bisa segera ditangani atau dicari suplemen lain.

Suplemen serat juga bisa membantu mengatasi kesulitan buang air besar yang biasa terjadi saat melakukan perjalanan jauh.

Selain itu, untuk mempertahankan energi selama di perjalanan, Luciana juga menyarankan untuk banyak konsumsi camilan di pesawat saat sedang tidak tersedia makanan.

Baca juga: INASH: Jamaah haji dengan hipertensi harus rajin konsumsi air dan obat

“Misal biskuit atau coklat, minuman yang tinggal seduh kalau pas jam-jam terbang lagi nggak ada makanan, makan bekal sendiri,” katanya.

Hal penting lainnya adalah selalu sedia obat-obatan yang rutin dikonsumsi agar tidak kesulitan mencari obat di tempat tujuan karena alergi atau perbedaan kandungan obat.

Baca juga: 70 ton bumbu Indonesia sudah didatangkan untuk penuhi kebutuhan jamaah

Baca juga: Menag cek hotel dan dapur di Madinah jelang kedatangan jamaah


Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2024