“Dengan penuh duka dan rasa kehilangan yang mendalam, saya ingin menyampaikan bahwa Ibunda tercinta telah berpulang ke Rahmatullah,” ujarnya di akun resmi Instagram @suharsomonoarfa, Jakarta, Selasa.
Ibunda, lanjut dia, adalah sumber inspirasi dan kekuatan dirinya sepanjang hidup. Habibah Munawarah disebut mendidik dan membimbingnya dengan nilai-nilai kehidupan yang luhur dan terus menjadi landasan dalam menjalankan tugas sekaligus pengabdiannya kepada negara.
Kepergian Ibundanya disebut meninggalkan kekosongan yang tidak tergantikan dalam hidup keluarga. Namun, keluarga dari Suharso Monoarfa menyatakan ikhlas menerima ketetapan Allah Subhanahu wa ta’ala (SWT) dan berdoa semoga Ibunda mereka diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Kami sekeluarga juga ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya, atas doa, dukungan dan ucapan belasungkawa dari semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, semoga Allah membalas segala kebaikan teman-teman semua dengan kebaikan yang berlipat ganda,” ungkap Suharso.
Dalam postingan pada 25 November 2023, Suharso mengungkapkan bahwa ibunya merupakan seorang guru yang mengajar sejak zaman penjajahan Jepang hingga melahirkan empat anak.
"Saya anak kedua, dan satu-satunya laki-laki. Kakak saya wafat di usia sangat muda, menyusul kemudian ayah saya, tatkala saya berusia 10 tahun. Sebagai seorang guru, kami dididik spartan dan disiplin tinggi. Kini di usianya 93 tahun, masih bisa memanja-manjakan anaknya," ucap dia.
Baca juga: Gatot Nurmantyo: TNI kehilangan sosok Salim Said
Baca juga: Pesawat latih jatuh di BSD, tiga orang meninggal dunia
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024
