Rote (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih fluktuatif.

"Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih fluktuatif, itu ditandai oleh erupsi yang hampir setiap hari terjadi, tapi intensitas rendah," kata Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Badan Geologi, Zakarias Ghele Raja ketika dihubungi dari Rote, Selasa.

Berdasarkan pengamatan pada periode 1-15 Mei 2024, tinggi kolom erupsi rata-rata 100-200 meter dari puncak gunung. Selain itu pergerakan guguran lava cukup lambat, yang terlihat dari tidak adanya perubahan yang signifikan pada aliran lava di ujung timur laut.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi dua kali pada Jumat dini hari

"Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi masih memungkinkan lava bergerak, meskipun perlahan," katanya.

Lebih lanjut ia menyebut gempa-gempa pada periode itu terdapat kenaikan signifikan pada jumlah gempa erupsi dan hembusan, tapi tidak terekam gempa guguran. Namun, ia menyebut ada kenaikan gempa vulkanik yang signifikan disebabkan pergantian stasiun acuan.

"Sebelumnya stasiun acuan adalah KLT, tapi ada perbaikan stasiun WLR, sehingga bisa merekam lebih baik," ucapnya.

Ia menjelaskan Badan Geologi masih mempertahankan tingkat aktivitas gunung itu pada Level II atau Waspada.

Baca juga: Badan Geologi: Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi

Badan Geologi juga memberi rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, pengunjung, dan wisatawan, tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius dua km dari pusat erupsi.

Imbauan yang sama juga berlaku untuk sektoral tiga km pada arah Utara-Timur Laut dan lima km pada sektor Timur Laut.

"Masyarakat yang terdampak hujan abu dapat memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," kata Zakarias.

Baca juga: Badan Geologi ingatkan masyarakat waspada banjir lahar Gunung Lewotobi

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024