Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan menghadiri pertemuan tahunan Konferensi Internasional Masa Depan Asia (Konferensi Nikkei) ke-29 di Jepang pada 22-24 Mei 2024.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan pers dikeluarkan di Putrajaya, Selasa, mengatakan Konferensi Nikkei merupakan pertemuan tahunan di mana para pemimpin politik, ekonomi dan akademis dari kawasan Asia Pasifik menyuarakan pendapat mereka secara bebas dan terbuka mengenai isu-isu regional dan mendiskusikan peran Asia di kancah dunia.

Atas undangan Nikkei Inc. PM Anwar yang didampingi Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Tengku Zafrul Abdul Aziz, Menteri Sumber Daya Manusia Steven Sim Chee Keong akan menghadiri konferensi itu.

Keikutsertaan dari Anwar Ibrahim ini juga akan menjadi partisipasi yang pertamanya setelah menjabat sebagai perdana menteri.

Anwar, menurut keterangan itu, akan menyampaikan pidato utama dengan tema “Kepemimpinan Asia dalam Dunia yang Tidak Pasti”.

Dalam kunjungan resminya, PM Anwar juga dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Fumio Kishida.

Pertemuan itu akan memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk mengevaluasi dan mendiskusikan inisiatif penguatan hubungan yang telah terjalin sejak lama antara Malaysia dan Jepang serta kerja sama di berbagai bidang.

Keterangan itu menyebutkan langkah itu dilakukan menyusul peningkatan hubungan bilateral kedua negara menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada Desember 2023.

Hal-hal yang diperkirakan akan dibahas antara lain teknologi tinggi, transisi energi dan lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan serta kerja sama pendidikan tinggi.

Selain itu, keduanya akan bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.

PM Malaysia, menurut keterangan itu, juga akan memberikan pidato di Universitas Keio.

Jepang menjadi salah satu sumber utama investasi asing langsung dan potensi pertumbuhan ekonomi, karenanya PM Anwar juga akan mengadakan sesi pertemuan dengan beberapa pemimpin industri di Negeri Sakura itu.

Hingga 2023, total 2.810 proyek perusahaan Jepang telah dilaksanakan di Malaysia, dengan nilai investasi RM102,11 miliar ringgit Malaysia (RM) atau 29,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp347, 78 triliun, menyediakan 344,120 lapangan kerja.

Jepang juga merupakan pihak mitra dagang terbesar keempat Malaysia selama sembilan tahun berturut-turut. Pada 2023, total perdagangan antara Malaysia dan Jepang bernilai RM156,64 miliar (34,39 miliar dolar AS), atau sekitar Rp533,51 triliun.

Baca juga: Malaysia dan Jepang sangat prihatin atas serangan besar-besaran Israel
Baca juga: Malaysia akan lakukan skrining terhadap makanan impor Jepang
Baca juga: Jepang mundur garap proyek kereta cepat Malaysia-Singapura

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2024