Yogyakarta (ANTARA) - Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Prof Gesang Nugroho mengembangkan dua buah pesawat tanpa awak atau unmanned aerial Viehicle (UAV) dengan nama Palapa S-1 dan Palapa S-2.

Gesang Nugroho di Kampus UGM, Yogyakarta, Selasa, mengakui dua pesawat yang memiliki panjang 2 meter dan 3,3 meter tersebut sudah dilengkapi sistem autopilot dan kemampuan jelajah terbang sesuai dengan titik koordinat.

"Selama terbang akan mampu mengambil foto dan video akan dikirim pada ground control station. Palapa S-1 mampu terbang 6 jam nonstop, Palapa S-2 bisa terbang 10 jam nonstop," kata dia.

Gesang menjelaskan untuk pesawat Palapa-S1 yang dikembangkan selama 2,5 tahun lalu memiliki kemampuan waktu terbang selama 6 jam tanpa berhenti.

Sedangkan untuk pesawat kedua, memiliki kemampuan daya terbang selama 10 jam.

Baca juga: Kerja sama beli ANKA kesempatan bangun teknologi UAV dalam negeri
Baca juga: Kasau ingin penambahan pesawat UAV


Palapa-S1, kata Gesang, sudah menggunakan telemetri wifi internet dengan jarak tempuh mencapai sejauh 50 kilometer.

Menurutnya, Palapa S-1 memiliki kemampuan daya jangkau hingga 300 km namun komunikasi foto dan video terputus.

Sedangkan pada Palapa S-2 menggunakan telemetri satelit sehingga memiliki kemampuan daya jangkauan tak terbatas.

"Belum selesai, nantinya akan dilengkapi sistem autopilot dan sistem komunikasinya menggunakan telemetri satelit sehingga tak terbatas jangkauannya. Saat ini baru tahap fase membuat bodinya,” katanya.

Baca juga: UAV maritim Skeldar V-200 dari Saab sebentar lagi hadir di Indonesia
Baca juga: KSAL cek teknologi UAV, kapal selam, destroyer buatan China di Beijing


Gesang menyampaikan bahwa teknologi pesawat tanpa awak atau UAV saat ini semakin maju dan berkembang. Tidak hanya merupakan perangkat teknologi canggih semata, tetapi juga merupakan sebuah gebrakan revolusioner yang mengubah perspektif kita terhadap dunia.

Mulai dari kegunaan di sektor militer hingga penerapannya dalam berbagai bidang sipil, UAV telah melangkah masuk ke setiap aspek kehidupan masyarakat dengan kecepatan yang menakjubkan.

Ia mengimbau agar masyarakat dan pemerintah harus mau menggunakan produk-produk hasil riset bangsa sendiri.

Baca juga: TNI AU aktifkan skadron pendidikan pesawat nirawak di Tasikmalaya
Baca juga: Taiwan bantu Sulawesi Selatan kembangkan aplikasi UAV pertanian
Baca juga: Tim Robotika UMM siap menerbangkan pesawatnya di ajang UAV di Turki

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2024