Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Jaksa Agung (Wakajagung) Republik Indonesia Sunarta, Selasa, menyempatkan diri mengunjungi Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk berziarah ke Makam Raja Ali Haji yang merupakan salah satu pahlawan nasional.

Sunarta memulai kunjungannya dengan menaiki gerobak listrik (Gelis) setibanya di dermaga Pulau Penyengat lalu bergerak menuju ke Balai Adat Indra Perkasa, kemudian berziarah ke Makam Raja Ali Haji, kemudian ke Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.
 
Di masjid yang terbuat dari bahan putih telur itu, Sunarta melaksanakan ibadah salat berjemaah hingga melihat mushaf Al-Quran dan kitab-kitab kuno yang masih tersimpan rapi.

"Biasanya cuma lihat di media massa dan media sosial. Alhamdulillah, hari ini perdana menginjakkan kaki dan bisa berkeliling Pulau Penyengat,” katanya.

Dalam kunjungannya itu, Wakajagung Sunarta didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad serta jajaran kejaksaan di wilayah setempat.

Menurut Sunarta, Pulau Penyengat merupakan wisata bersejarah yang memiliki banyak manfaat bagi para pengunjung. Tidak hanya terdapat bangunan peninggalan sejarah saja, namun ada cerita yang penting yang perlu diketahui para generasi ke depan.

Apalagi dari pulau ini lahir cikal bakal bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa nasional sampai hari ini.

“Saya kira, memang patut tempat wisata ini harus terus dijaga dengan mempercantiknya. Ini pulau sangat bersejarah dan berharga bagi kita,” ujarnya.

Baca juga: Kejagung tawarkan pendampingan pembangunan monumen bahasa di Penyengat
Baca juga: Wakapolri serap aspirasi warga Pulau Penyengat melalui jumat curhat


Ia pun memuji revitalisasi yang telah dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Mulai dari adanya gerobak listrik hingga jalan mulus yang aman dan nyaman untuk dilewati.

“Tadi saya sama Pak Gubernur naik gelis. Kendaraannya bagus dan unik. Ini juga ciri khas yang dimiliki Pulau Penyengat,” sebut Sunarta.

Sementara Gubernur Ansar Ahmad mengatakan pihaknya masih melanjutkan proyek revitalisasi objek wisata Pulau Penyengat di tahun 2024.

Pemprov Kepri melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), kata dia, telah mengusulkan proyek tersebut ke pemerintah pusat agar dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kita usulkan rehabilitasi Balai Adat Pulau Penyengat, lalu kelanjutan pembangunan beberapa ruas jalan yang belum selesai dengan anggaran Rp24 miliar, dan pembangunan Monumen Bahasa Nasional dengan anggaran yang diusulkan sebesar Rp90 miliar," kata Ansar.

Lanjutnya menyatakan Pemprov Kepri terus berkomitmen memperindah Pulau Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang memiliki nilai historis dan budaya tinggi, terutama sebagai tempat lahirnya Bahasa Indonesia.

Menurut dia, revitalisasi ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga berkaitan dengan pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah Pulau Penyengat yang diyakini akan menarik lebih banyak wisatawan datang sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.

"Melalui proyek revitalisasi ini, diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan meningkatkan reputasi Pulau Penyengat sebagai situs kebudayaan dan wisata religi di Indonesia," ucap Ansar.

Baca juga: Pemprov Kepri lanjutkan proyek revitalisasi Pulau Penyengat
Baca juga: Pemerintah bantu life jacket hingga becak listrik untuk Penyengat
Baca juga: Pulau Penyengat juara satu ADWI 2023 kategori desa wisata rintisan

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2024