Vientiane (ANTARA) - Perekonomian Laos diproyeksikan akan tumbuh 4,7 persen pada paruh pertama (H1) 2024 di tengah berbagai tantangan yang masih menghantui.

Pulihnya layanan dan industri pariwisata yang disertai dengan meningkatnya produksi telah memberikan kontribusi positif terhadap prospek pertumbuhan, menurut laporan Komite Sentral Partai Revolusioner Rakyat Laos (LPRP).

Laporan itu  dipresentasikan dalam sesi pleno kedelapan LPRP ke-11.

Pertemuan yang diadakan di Vientiane pada 13 hingga 17 Mei ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Komite Sentral LPRP dan Presiden Laos Thongloun Sisoulith, demikian dilaporkan oleh saluran televisi nasional Laos pada Senin (20/5).

Pertemuan tersebut membahas implementasi rencana pembangunan sosial-ekonomi hingga saat ini, rencana anggaran dan moneter untuk H1 2024, dan Agenda Nasional yang ditetapkan untuk mengatasi kesulitan ekonomi dan keuangan serta perdagangan narkoba yang merajalela.

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Laos diinstruksikan untuk bertindak guna mengatasi tingginya inflasi, depresiasi mata uang kip Laos, kenaikan biaya, serta sejumlah masalah keuangan, moneter, dan ekonomi lainnya.

Pertemuan tersebut menekankan perlunya meningkatkan kualitas lingkungan bisnis dan menarik lebih banyak investasi swasta untuk mendorong pertumbuhan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2024