Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI menargetkan penambahan sebanyak 100 titik baru untuk menjadi fokus dalam program Pemberdayaan Ekonomi Umat pada 2024.

"Kita targetkan tahun ini sekitar 100 titik lagi dengan pola kolaborasi dan sinergi dengan stakeholder, termasuk Baznas dan LAZ," kata Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Kemenag RI Muhibuddin dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: MUI: Zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat

Program Pemberdayaan Ekonomi Umat  merupakan upaya bersama Kemenag RI, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Indonesia.
 
Muhibuddin mengatakan program Pemberdayaan Ekonomi Umat ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola keuangan masyarakat, dan berdampak signifikan dalam pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
 
Melalui pembentukan Project Management Unit (PMU) untuk program Zakat dan Wakaf, kata dia, Kemenag berupaya mengakselerasi pelaksanaan program ini pada program tersebut.

Baca juga: Waketum MUI: Sufi berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi umat
 
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur, menegaskan pentingnya fokus dan lokus yang jelas dalam pelaksanaan program ini.
 
Menurutnya, pendayagunaan zakat harus difokuskan pada sasaran yang jelas, yaitu fakir dan miskin.
 
"Pendayagunaan zakat itu mesti difokuskan pada lokus dan sasaran yang jelas mustahik-nya, yaitu fakir dan miskin," ujarnya.
 
Melalui kolaborasi, kata Waryono, diharapkan zakat dan wakaf dapat dikelola lebih optimal, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sesuai dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2011.
 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024