Allegri, pada musim keempatnya di klub itu, selamat dari penderitaan selama empat bulan terhadap manuver politis di klub itu, dan mengakui dirinya tidak berpikir akan melanjutkan masa kerjanya musim ini.
"Ini tentu saja menjadi Natal terakhir saya di Milan, namun saya telah memakan Panettone di sini satu kali lagi, dan sejujurnya saya tidak ragu bahwa saya akan (melakukannya)," ucapnya, mengacu pada spekulasi konstan mengenai masa depannya sejak awal musim ini.
"Saya tidak tahu siapa yang akan menjadi pelatih selanjutnya, dan itu benar-benar bukan masalah saya," tambahnya seperti dilansir Reuters.
Milan mencapai libur Natal dengan menghuni peringkat ke-13 di Liga Italia dengan raihan 19 angka dari 17 pertandingan, dan hanya mendulang empat kemenangan. Mereka tertinggal 17 angka dari Napoli yang berada di peringkat ketiga, yang berhak mendapat tiket ke putaran playoff Liga Champions.
Mereka juga tampil buruk di Liga Champions, hanya memenangi dua pertandingan fase grup, namun mampu lolos ke babak 16 besar dan ironisnya menjadi satu-satunya tim Italia yang tersisa di kompetisi elit itu.
"Secara realistis, saya tidak tahu seberapa jauh kami dapat melaju di Eropa, namun kami memiliki peluang bagus untuk mencapai perempat final," kata Allegri, yang timnya akan menghadapi Atletico Madrid di babak 16 besar. "Banyak hal dapat berubah antara sekarang dan Februari."
Pada wawancara lain dengan Sky Sports Italia, Allegri mengakui, "Empat bulan terakhir di kejuaraan ini merupakan bencana."
"Untuk tahun baru, kami harus berusaha dan mencapai peringkat ketiga. Terdapat celah yang besar, namun kami harus melakukan semua yang kami mampu untuk meraih sebanyak mungkin angka, bahkan meski mengetahui bahwa hal itu akan sulit."
(Uu.H-RF/D011)
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2013
