Banda Aceh (ANTARA News) - Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional meluncurkan program sistem peringatan dini bencana tsunami di sejumlah wilayah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Program ini akan dimulai dengan pemasangan VHF dan HF stasiun radio di Markas Palang Merah Indonesia Provinsi (PMI) NAD akhir pekan ini di Banda Aceh," kata staf komunikasi PMI NAD, Ardi Sofinar, kepada pers di Banda Aceh, Jumat. Sistem peringatan dini adalah bagian dari rangkaian program persiapan bencana dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang dipelopori oleh PMI dengan dukungan Federasi Internasional, Palang Merah Spanyol, Palang Merah Kanada dan Palang Merah Australia di Provinsi NAD dan Pulau Nias yang telah diterjang tsunami Desember tahun 2004 lalu. "Jaringan radio ini akan dihubungkan dengan PMI Pusat di Jakarta yang berhubungan erat dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)," lanjutnya. Stasiun radio ini akan ditindaklanjuti dengan pemasangan 22 stasiun radio dan 10 tower repeater radio lainnya di seluruh Provinsi NAD, meliputi Kabupaten Aceh Besar (termasuk Kotamadya Banda Aceh), Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Singkil dan Pulau Simeulue, serta Pulau Nias di Sumatera Utara. Selain itu, Ardi mengatakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah juga mendistribusikan 300 unit radio tangan (handset) dan menyediakan 10 unit kendaraan yang dilengkapi dengan radio VHF dan HF untuk membantu kapasitas respon bencana dari 22 cabang PMI. "Ini adalah sebuah langkah besar dalam memperkuat kapasitas PMI. Sekarang kami dapat menyelamatkan masyarakat lebih baik jika ada bencana lagi," kata Ketua PMI Provinsi NAD, Bustari Mansur. Sebelumnya, sebanyak 80 staf dan relawan PMI operator radio dilatih untuk mengadakan training radio peringatan dini bencana untuk komunitas mereka. Darti Firdian, seorang guru SMA dan sekaligus juga seorang relawan yang berpartisipasi dalam training ini, terkesan dengan keterampilan baru yang didapatkannya. "Ini adalah alat yang sangat berguna. Saya akan ajari murid-murid saya bagaimana menggunakan alat ini, sehingga mereka juga dapat menyelamatkan nyawa orang lain," kata Darti, yang kehilangan saudara perempuan dan laki-laiknya saat becana tsunami. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006