Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mengirim tiga tahanan terakhir etnik Uighur China di pusat tahanan Teluk Guantanamo ke Slowakia, kata Pentagon Selasa, dalam arus pemindahan terbaru yang bertujuan untuk menutup penjara yang kontroversial itu.

Yusef Abbas, Saidullah Khalik dan Hajiakbar Abul Ghuper adalah yang terakhir dari 22 warga minoritas Muslim China itu dipindahkan dari penjara militer Giantanamo Kuba itu, kata Laksamana Muda John Kirby, juru bicara Pentagon dalam satu pernyataan.

"Pemindahan ini dan permukiman mereka merupakan satu tindakan penting dalam usaha kami untuk menutup fasilitas tahanan di Teluk Guantanamo itu," kata Kirby dalam satu pernyataan.

Kementerian dalam negeri Slowakia mengonfirmasikan bahwa negara Eropa tengah itu akan menampung tiga warga Uighur.

Uni Eropa dan anggota NATO itu pertama menerima tiga tahanan Guantanamo tahun 2010, dan kementerian itu mengatakan pengiriman terbaru itu adalah satu kelanjutan dari satu perjanjian Uni Eropa-AS yang bertujuan untuk membantu Presiden AS Barack Obama menutup penjara itu.

"Seperti halnya dengan pengiriman pertama, ini adalah memindahkan orang yang tidak pernah jadi tersangka atau dikenakan tuduhan tindakan kejahatan terorisme," kata kementerian itu dalam satu pernyataan.

Kirby mengatakan Amerika Serikat berterima kasih kepada Slowakia bagi "sikap kemanusiaan" nya.

Sebagian besar warga Uighur di Guantanamo ditangkap dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan akhir tahun 2001, dan diduga berlatih dengan Taliban. Tetapi para pejabat AS menanggap mereka tidak menimbulkan ancaman pada Amerika Serikat.

Pada tahun 2008, satu pengadilan AS memutuskan mereka dibebaskan;sejumlah mereka di dimukimkan di El Salvador, Swiss, Bermuda, Albania dan negara pulau Pasifik Palau.

China menuntut para warga Uighur itu dipulangkan ke China, tetapi pemerintah AS mengatakan pihaknya tidak akan melakukan itu karena mereka akan menghadapi penyiksaan berat di sana (China).

Para warga Uighur berasal dari wilayah Xinjiang, China barat yang berpenduduk mayoritas Islam.

Obama berusaha memenuhi janjinya tahun 2009 untuk menutup pusat tahanan Guantanamo.

Obama mengalami banyak hambatan akibat larangan yang diberlakukan Kongres.

Pekan lalu, Obama menghargai sikap Kongres karena melonggarkan larangan-larangan pemindahan para tahanan dati penjara AS di Teluk Guantanamo untuk ditahan pemerintah-pemerintah asing, tetap mengatakan para anggota Kongres memerlukan tindakan lebih jauh.

Kongres mempertahankan peraturan-peraturan yang melarang pengiriman para tahanan ke daerah Amerika, di mana mereka dapat diadili di pengadilan-pengadilan federal.

Ada 155 tahanan dari berbagai negara yang masih berada di Guantanamo, banyak dari mereka dari Yaman. Sebagian besar mereka tidak pernah dikenakan tuduhan. Pemerintah baru-baru ini menjadi lebih aktif dalam melakukan pengiriman, mengirim dua tahan masing-masing ke Sudan, Arab Saudi dan Aljazair, demikian Reuters.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014