Nunukan (ANTARA News) - Puluhan warga negara asal Sabah Malaysia telah merayakan malam pergantian tahun 2013--2014 di Indonesia berdasarkan data imigrasi Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Keimigrasian (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis mengemukakan, sesuai data kedatangan penumpang menggunakan kapal angkutan resmi dari Tawau Malaysia.

Pada 30--31 Desember 2013 jumlah WNA yang menggunakan paspor Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan berjumlah 39 orang.

Ia menegaskan, WNA asal Malaysia tersebut kemungkinan besar sengaja ke Kabupaten Nunukan untuk merayakan malam pergantian tahun 2013 ke 2014.

Nasution mengungkapkan, infomasi yang diperoleh warga negara Malaysia khususnya di Tawau memilih merayakan malam pergantian tahun di Indonesia (Nunukan) karena dianggap lebih nyaman dan benar-benar dapat menikmati detik-detik pergantian tahun.

Sebab, kata dia, sesuai warga negara Malaysia tersebut perayaan malam pergantian tahun di negeranya sangat ketat dan dilarang melakukan kegiatan menyambut tahun baru 2014 oleh aparat keamanan setempat.

"Warga Malaysia yang masuk melalui Nunukan ini pada 30--31 Desember, untuk merayakan malam pergantian tahun. Katanya di Tawau dilarang membuat kegiatan penyambutan pergantian tahun oleh aparat keamanan makanya mereka memilih ke sini (Nunukan)," ujar dia.

Ia juga memperkirakan, WNA asal Malaysia tersebut banyak yang menyeberang menuju Sulawesi Selatan dengan memperhatikan dokumen keimigrasian yang digunakan yakni paspor lawatan yang berjumlah 34 orang.

Sedangkan yang menggunakan paspor lintas batas (PLB) atau boarding crossing pasport (BCP) hanya lima orang yang dipastikan hanya singgah di Kabupaten Nunukan saja.

Kedatangan WNA melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan pada 30 Desember 2013 sebanyak 14 orang menggunakan paspor lawatan dan tiga orang menggunakan dokumen BCP.

Pada 31 Desember 2013 atau pada malam pergantian tahun, jumlah WNA yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka sebanyak 20 prang yang menggunakan paspor lawatan dan dua orang menggunakan BCP.

Sementara WNI yang memilih merayakan malam pergantian tahun di Negeri Sabah diperkirakan tidak ada dengan membandingkan daftar keberangkatan dan kedatangan.(*)

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014