Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar 53 poin menjadi Rp12.201 dibanding sebelumnya di posisi Rp12.148 per dolar AS.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan sentimen negatif global menahan laju mata uang rupiah sehingga kembali mengalami tekanan setelah pada awal tahun naik.

"Pelaku pasar kembali memburu dolar AS menyusul kekhawatiran akan diterapkannya pengurangan stimulus keuangan (tappering off) The Fed pada Januari ini," kata dia.

Ia menambahkan sentimen positif dari dalam negeri yakni data inflasi domestik yang masih terkendali di level 8,38 persen secara tahunan (YoY) dan neraca perdagangan Indonesia yang surplus sebesar 776,8 juta dolar AS, tertahan oleh sentimen negatif dari eksternal.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto menambahkan data ekonomi domestik diharapkan mampu menahan sentimen negatif eksternal.

"Untuk jangka pendek-menengah data domestik akan mempengaruhi pasar valas dalam negeri," kata dia.

Ia memprediksi, pada akhir pekan ini (Jumat) mata uang rupiah akan bergerak di kisaran Rp11.950-Rp12.300 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014