Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai Indonesia jangan merasa puas dengan defisit neraca transaksi berjalan (NTB) yang menunjukkan tren menurun menuju ke angka di bawah tiga persen pada triwulan IV-2013.

"Jangan kemudian kita mudah puas dengan mengatakan yang penting kita mencapai tiga persen sudah cukup. Tidak. Kalau bisa kita capai surplus itu walaupun tidak harus surplus, tetapi kalau bisa surplus kenapa tidak," ujar Agus saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, surplus neraca transaksi berjalan dapat terwujud apabila ada reformasi struktural yang benar-benar dijalankan, seperti dengan memperbaiki neraca energi di mana jumlah impor minyak masih sangat besar.

Selanjutnya dengan memperbaiki neraca pangan, infrastruktur, daya saing ekonomi dan kemandirian ekonomi nasional serta memperkuat sistem pembiayaan ekonomi nasional.

"Ini harus dijalankan karena hasilnya itu jangka menengah panjang," katanya.

Agus menambahkan, Indonesia sebenarnya berhak berada di kondisi surplus neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan yang surplus.

Namun menurutnya surplus tersebut seharusnya dalam jumlah yang besar, bukan surplus yang jumlahnya sedikit.

"Soal trade surplus, kalau dibilang di tahun 2013 ada kondisi defisit dan ada saatnya surplus. Indonesia kan tidak dalam posisi ingin trade surplusnya pas-pasan," kata Agus.

Ia mengingatkan, jika tidak berhati-hati, neraca transaksi berjalan dapat saja kembali di atas angka tiga persen, oleh karena itu perlu komitmen bersama untuk terus menurunkan defisit tersebut.

"Jadi yang ingin saya sampaikan, kita jangan melihat short term, kita jangan mudah puas, tapi kita juga jangan gampang putus asa," ujar Agus.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2014