Jakarta (ANTARA) -
Beberapa berita humaniora terjadi di Indonesia, Senin (27/5), mulai dari Kemenag mengajak publik berpartisipasi mengawal jalannya haji yang lancar dan aman lewat aplikasi “Kawal Haji” hingga Presiden Jokowi menanggapi soal masalah kenaikan UKT.
 
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.
 
1. Kemenag ajak publik berpartisipasi untuk haji aman lewat "Kawal Haji"
 
Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengajak publik turut berpartisipasi demi jalannya haji yang lancar dan aman lewat aplikasi “Kawal Haji” yang dapat diakses dari jauh untuk memantau calon haji.
 
“Aplikasi ini dibuat terbuka sehingga semua orang, baik jamaah, petugas, keluarga, publik bisa memantau penyelenggaraan haji, sekaligus kami ingin mengajak partisipasi dari publik, kalau masuk menggunakan Google bisa ikut menyampaikan pelaporan, komentar, dan penyelesaian,” katanya dalam temu media terkait aplikasi Kawal Haji di Jakarta, Senin (27/5).
   
2. Menaker sebut penggunaan TKA perlu dilakukan dengan bijaksana
 
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan bahwa penggunaan tenaga kerja asing (TKA) harus dilakukan secara bijaksana dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk pekerja lokal.
 
"Saya percaya bahwa penggunaan tenaga kerja asing harus dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab dengan memperhatikan kepentingan semua pihak, termasuk kepentingan pekerja lokal, kepentingan perusahaan dan kepentingan masyarakat secara keseluruhan," ujar Menaker Ida Fauziyah.
   
3. Menag Yaqut tekankan biaya UKT tidak boleh memberatkan mahasiswa
 
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menekankan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan yang berada di bawah Kementerian Agama (Kemenag) pada prinsipnya tidak boleh memberatkan para mahasiswa.
 
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri penganugerahan Ikatan Alumni UIN (IkalUIN) Award 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
   
4. Kemenkes: Falsiparum, vivaks, knowlesi dominasi jenis malaria di RI
 
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 418.546 kasus penyakit malaria di Indonesia mayoritas berasal dari jenis Falsiparum, Vivaks, dan Knowlesi.
 
"Indonesia berkontribusi pada penyakit malaria secara global sekitar 2 persen atau setara 400 ribuan kasus, di mana hampir 300 ribuan berasal dari Papua," kata Plh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI Helen Dewi Prameswari melalui konferensi pers diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin (27/5).
   
5. Presiden: Kenaikan UKT di tiap universitas akan dikaji terlebih dahulu
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di setiap universitas akan dikaji dan dikalkulasi terlebih dahulu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
 
Pengkajian itu perlu dilakukan agar kebijakan kenaikan UKT tidak tiba-tiba dilakukan.
 
Selengkapnya baca di sini.
 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024