Istanbul (ANTARA) - Beberapa kapal China berlayar di dekat Kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang di Laut China Timur selama 158 hari secara berturut-turut, kata Sekretaris Kabinet Utama Jepang Hayashi Yoshimasa pada Senin.

"Intrusi" tersebut memecahkan rekor aksi penerobosan selama 157 berturut-turut yang mereka lakukan sebelumnya pada 2021," kata dia dalam sebuah konferensi pers.

Pulau-pulau kecil yang disengketakan itu dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China dan Kepulauan Senkaku di Jepang. Kepulauan itu telah lama menjadi sumber perselisihan bagi kedua negara.

Hayashi menekankan "keseriusan" "intrusi" berulang kali tersebut, dan menyoroti peningkatan langkah-langkah kewaspadaan dan keamanan Jepang.

Penjaga Pantai Jepang telah secara aktif berpatroli di wilayah tersebut, dengan jumlah kapal yang lebih banyak dibandingkan China guna memastikan keamanan secara menyeluruh, tambah Hayashi.

Dia menegaskan kembali komitmen Jepang untuk menjaga kewaspadaan dan memastikan keamanan maksimal di sekitar Kepulauan Senkaku sembari tetap tegas dan tenang dalam kebijakannya terhadap China.

Dia mengatakan bahwa Jepang secara konsisten mengomunikasikan sikapnya kepada China melalui sejumlah saluran diplomatik, dan menyampaikan protes setiap kali terjadi serangan.

Sumber: Anadolu
 Baca juga: Jepang dan China saling tuduh soal konfontrasi dekat pulau sengketa
Baca juga: China balas klaim teritorial Jepang atas perairan sengketa di LCS
Baca juga: Jepang protes operasi kapal pengeboran China di perairan sengketa

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024