Islamabad (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata membunuh dua anggota senior sebuah kelompok garis keras Sunni, Jumat, dalam serangan yang hampir tidak pernah terjadi di Islamabad, ibu kota Pakistan, kata beberapa pejabat.

Mufti Muneer Muavia, sekretaris jendral cabang Islamabad untuk organisasi Ahl-e-Sunnat Wal Jamaat (ASWJ), dan rekannya, Qari Asad Mehmood, diserang di daerah penduduk yang berbatasan dengan Rawalpindi, kota kembaran Islamabad.

"Dua orang bersenjata tak dikenal memberondongkan tembakan ke mobil mereka dan melarikan diri dari lokasi kejadian dengan sebuah sepeda-motor," kata Ghazanfar Niaz Ahmed, seorang polisi yang sedang bertugas di kantor kepolisian setempat, kepada AFP.

Seorang polisi lain, Muhammed Nawaz, yang berada di lokasi kejadian, mengkonfirmasi bahwa kedua korban adalah anggota ASWJ.

ASWJ terkenal sebagai sayap politik Lashkar-e-Jhangvi, salah satu kelompok militan paling aktif di Pakistan, yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan mematikan terhadap orang Syiah.

Seorang juru bicara ASWJ di Islamabad, Muhammed Tayyeb Haidri, mengkonfirmasi kepada AFP bahwa kedua aktivis partai itu tewas dalam serangan.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.

(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2014