Los Angeles (ANTARA) - SpaceX berencana melakukan uji terbang keempat untuk roket Starship raksasanya paling cepat pada 5 Juni, namun masih menunggu persetujuan, menurut perusahaan tersebut.

SpaceX melakukan uji terbang ketiga Starship pada Maret, tetapi perusahaan itu kehilangan komunikasi dengan Starship sebelum wahana itu mencapai lokasi pendaratan yang direncanakan di Samudra Hindia.

SpaceX mengatakan uji terbang ketiga itu menjadi langkah besar menuju masa depan roket yang andal dan dapat digunakan kembali dengan cepat.

Uji terbang tersebut menandai beberapa pengalaman pertama yang membanggakan bagi SpaceX.

Pengalaman itu termasuk masuknya kembali Starship dari luar angkasa (reentry) untuk kali pertama, pembukaan dan penutupan pintu muatan Starship di luar angkasa untuk kali pertama, dan demonstrasi transfer propelan yang sukses.

Uji terbang keempat ini akan fokus untuk mencapai orbit hingga mendemonstrasikan kemampuan untuk membawa pulang dan menggunakan kembali Starship dan Super Heavy, kata SpaceX.

Tujuan utamanya, kata perusahaan itu, adalah melakukan manuver landing burn dan soft splashdown di Teluk Meksiko dengan pendorong Super Heavy, dan membawa masuk Starship secara terkendali.

Uji terbang keempat ini akan melewati lintasan yang sama seperti uji terbang sebelumnya. Starship ditargetkan melakukan pendaratan di Samudra Hindia.

Pesawat luar angkasa Starship dan roket Super Heavy SpaceX, yang secara kolektif disebut sebagai Starship, mewakili sistem transportasi yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan dirancang untuk membawa awak dan kargo ke orbit Bumi, Bulan, Mars, dan sebagainya.  
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2024