Beijing (ANTARA) - "Saya ingin mengundang Kakek Xi ke negara saya".

"Saya ingin bermain sepak bola dengan Kakek Xi".

Sekelompok murid Uni Emirat Arab (UEA), yang belajar bahasa Mandarin, baru-baru ini mengirimkan surat kepada Presiden China Xi Jinping. Mereka adalah 40 murid sekolah dasar dan menengah dari Sekolah Hamdan Bin Zayed dan Sekolah Yas, dua sekolah percontohan dari Proyek Seratus Sekolah  pendidikan bahasa Mandarin di UEA.

Dalam surat masing-masing yang ditulis dalam bahasa Mandarin dan dihias dengan berbagai gambar, para murid mengungkapkan kecintaan mereka terhadap budaya China dan keinginan mereka untuk menjadi duta persahabatan UEA-China.

Sekolah Hamdan Bin Zayed adalah sekolah pertama di UEA yang menawarkan kursus bahasa Mandarin. Hamdan, seorang murid kelas enam di sekolah tersebut, telah belajar bahasa Mandarin selama lebih dari satu setengah tahun. Dalam suratnya, dia menulis dalam bahasa Mandarin, "Tahun ini, China dan UEA telah bergandengan tangan selama 40 tahun."

Hamdan menggambar beberapa batang bambu di surat yang berisi tentang harapannya kepada Presiden Xi, yakni mengunjungi China dan melihat langsung panda menyantap bambu. Dia juga mengungkapkan harapannya untuk menjadi "pria sejati dengan memanjat Tembok Besar" dan "duta besar UEA untuk China" di masa depan.

Dalam balasan atas surat-surat yang ditulis para murid tersebut, yang dirilis pada Minggu (26/5), Presiden Xi mendorong mereka untuk menguasai bahasa Mandarin dengan baik dan belajar lebih banyak tentang China sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan persahabatan antara kedua negara.

"Dalam surat Anda, Anda mengatakan China dan UEA telah bergandengan tangan selama 40 tahun dan berharap kedua negara kita akan senantiasa menjadi sahabat baik. Rakyat China juga memiliki keinginan yang sama," kata Presiden Xi.
 
Surat dari pelajar UEA bernama Zhu Wan'er kepada Presiden China Xi Jinping. (ANTARA/Xinhua)


Ayesha, seorang murid kelas 10 yang menulis satu halaman penuh kepada Presiden Xi, bercerita bahwa belajar bahasa Mandarin telah membuka jendela mengenai China.

Berbagi dengan Presiden Xi tentang kepeduliannya yang mendalam terhadap perlindungan lingkungan, dia juga menyebut tentang tas belanjanya yang terbuat dari daun palem, yang selalu dia bawa saat pergi berbelanja. Ayesha mengagumi upaya lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah China, seraya menyuarakan harapan bahwa kerja sama antara kedua negara akan "semakin memperbaiki lingkungan kita".
 
   Surat dari pelajar UEA bernama Hamdan kepada Presiden China Xi Jinping. (ANTARA/Xinhua)


Dalam suratnya, seorang gadis bernama China Zhu Wan'er menggambar seekor naga dan Tembok Besar. Dia mengatakan bahwa seiring dengan semakin banyaknya murid Emirat yang belajar bahasa Mandarin, "hubungan persahabatan antara China dan UEA akan tumbuh semakin kuat."

Pertukaran korespondensi ini terjadi saat China dan UEA memperingati 40 tahun terjalinnya hubungan diplomatik pada 2024. Hal itu juga terjadi sekitar lima tahun setelah peluncuran Proyek Seratus Sekolah.

Pada Juli 2019, di hadapan Xi dan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang kala itu merupakan putra mahkota Abu Dhabi dari UEA, kedua negara bersama-sama menandatangani sebuah memorandum di Beijing, yang secara resmi meluncurkan Proyek Seratus Sekolah pendidikan bahasa Mandarin di UEA.

Hingga saat ini, terdapat 171 sekolah di UEA yang menawarkan kursus bahasa Mandarin, dengan 71.000 murid yang terlibat.
 
 Pemandangan area Jiankou Tembok Besar di Beijing, ibu kota China, pada 10 April 2024. (ANTARA/Xinhua/Chen Zhonghao)  
 

"Kini melihat pembelajaran bahasa Mandarin telah menjadi tren baru di UEA, dan sekelompok duta kecil untuk pertukaran China-UEA, seperti Anda, telah berkembang, saya sangat senang," kata Presiden Xi.
 

Surat dari pelajar UEA bernama Ayesha kepada Presiden China Xi Jinping. (ANTARA/Xinhua)  
 

Seif bersekolah di Yas School, sekolah negeri terbesar di UEA. Dalam suratnya kepada Xi, murid berusia 10 tahun tersebut membagikan puisi China kuno favoritnya, "Sahabat sejati mendekatkan negeri yang jauh." 

"Meski China dan UEA terpisah ribuan mil, kita adalah sahabat baik," kata Seif.
 
Surat dari pelajar UEA bernama Seif kepada Presiden China Xi Jinping. (ANTARA/Xinhua)


Dalam sebuah gambar yang dibuat oleh murid kelas lima Mohammed, Lapangan Tiananmen di Beijing berdiri di samping Burj Khalifa di Dubai, dikelilingi oleh bunga-bunga yang bermekaran. Dalam suratnya kepada Presiden Xi, anak laki-laki itu mengatakan dia sangat menyukai bahasa dan kebudayaan China.

Dia menceritakan tentang acara yang diselenggarakan oleh sekolahnya untuk merayakan Festival Musim Semi dan Hari Nasional China. Dia juga menyebutkan bahwa pertunjukan drumnya saat acara tersebut menuai pujian.

"Saya berharap mendapat kesempatan untuk mengunjungi China di masa depan," Mohammed menulis.

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2024