Jakarta (ANTARA) - Sari Murni Group mengembangkan pasar ekspor untuk berbagai produk camilan, terutama brand Momogi, melalui berbagai pameran internasional yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan berbagai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

“Dengan keikutsertaan dalam pameran tersebut, kami berharap dapat memperluas branding Momogi dan menjadi motivasi kami dalam pengembangan brand dan produk serta distribusi dalam dan luar negeri,” ujar Vice President of International Business Development Sari Murni Group Tuti Marlina dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan bahwa berbagai pameran internasional tersebut akan berlangsung di beberapa negara Asia, Afrika dan Eropa.

Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi demi menghadirkan produk berkualitas untuk para pelanggan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Kami sangat senang dan bangga menjadi salah satu perusahaan Indonesia yang mampu membawa produk lokal ke kancah internasional,” kata Tuti.

Baca juga: Camilan legendaris Solo tampil di Festival Kuliner Dekranas 

Sejauh ini, ia mengatakan bahwa ekspor produk camilan Momogi telah menjangkau berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dan Australia. Pihaknya pun kini berupaya untuk menyasar pasar Asia Timur.

“Setelah melakukan ekspor ke kawasan Asia Pasifik dan Australia, kini kami mencoba hadir di kawasan Asia Timur, yakni Korea Selatan,” ucap Tuti.

Ia menyampaikan bahwa ekspor produk Momogi Stick ke Korea Selatan telah mencapai ratusan juta pieces dengan varian jagung bakar dan keju sebagai produk favorit.

Kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea Selatan memang tercatat kembali menguat pascapandemi. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa total nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Korea Selatan mencapai 20,8 miliar dolar AS pada 2023.

Negara tersebut juga menduduki peringkat ke-7 sebagai investor utama bagi Indonesia sepanjang tahun lalu dengan total foreign direct investment (FDI) senilai sekitar 2,5 miliar dolar AS, atau meningkat 8,7 persen dari 2022.

Baca juga: Mahasiswa UNS ciptakan camilan berbahan biji alpukat dan daun kelor

Baca juga: YLKI sebut sertifikasi halal penting sebagai standar tertinggi produk


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024