Pekanbaru, (ANTARA News) - Dua ekor gajah liar akhirnya berhasil dievakuasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, sehingga rasa panik yang sebelumnya mendera warga Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, segera sirna. Sebelumnya warga dibuat panik oleh ulah gajah liar tersebut. Proses evakuasi berlangsung Kamis (31/8) dini hari. Semula gajah itu akan dibawa ke PLG pada Kamis malam. Tapi karena hujan lebat baru pada pagi ini dibawa ke PLG, ujar Kepala Seksi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Ali Nafsir Siregar kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat (1/9). Dua ekor gajah Sumatera (Elephan maximus sumatranus), yang terdiri dari seekor gajah jantan dewasa dengan panjang gading sekitar 40 centimeter dan seekor anak gajah yang berusia dibawah lima tahun, akhirnya pada Jumat pagi dibawa ke PLG Minas. Sebelumnya hewan langka itu pada Kamis malam dibius untuk memudahkan pengangkutan ke PLG. Karena hujan lebat rencana evakuasi dibatalkan. Sementara obat bius yang telah diberi pada gajah tidak membuatnya tertidur. "Tadi malam sebetulnya kita telah siap mengangkut hewan ini tetapi karena hujan lebat obat bius yang diberi tidak mempan untuk membuatnya tertidur. Jadi ada kendala dan pagi ini baru diangkut ke PLG," ungkap Siregar. Dua ekor gajah liar itu sempat mengejutkan warga Pekanbaru. Lokasi ditemukannya di kawasan semak belukar, di belakang sebuah bengkel mobil di Jalan Perkutut, dekat jalan lintas timur Harapan Raya. Diperkirakan hewan tersebut hanya melintasi areal belukar yang di kelilingi pemukiman warga setelah menyusuri Sungai Sail (anak sungai Siak). "Dari jejak-jejaknya yang ditemui di sepanjang sungai Sail, gajah ini sebetulnya dari daerah lain. Ia hanya berjalan-jalan saja," kata Siregar. Ia memperkirakan, hewan bertubuh tambun itu berasal dari Minas, lalu menyusuri kawasan hutan di sekitar Muara Fajar lalu masuk ke danau Buatan Desa Tebing Tinggi terus ke Desa Okura lalu menyeberangi Sungai Siak dan menyusuri Sungai Sail. Gajah meskipun berbadan besar tetapi ia pandai berenang, badannya saja yang tenggelam tetapi belalainya tetap berada di atas air. Gayanya lucu juga, ujar Siregar yang pernah menyaksikan langsung gajah dewasa berenang menyeberangi Sungai Rokan di Kabupaten Rokan Hulu saat akan menangkap hewan liar itu.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006