Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan peletakan batu pertama atau groundbreaking Tahap 6 yang didominasi sektor pendidikan di Nusantara, Kalimantan Timur menunggu jadwal Presiden RI.
 
"Sedang diusulkan ke pihak istana, menunggu jadwal bapak Presiden Joko Widodo," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono di Jakarta, Selasa.
 
 
Bambang menambahkan, groundbreaking tersebut rencananya didominasi oleh sektor pendidikan.
 
 
"Memang untuk groundbreaking berikutnya core-nya adalah sektor pendidikan, tapi tentu ada tambahan-tambahan lainnya yang kemarin-kemarin belum sempat dilakukan groundbreaking. Namun jadwalnya masih dimintakan ke bapak Presiden RI," katanya.
 
Presiden Jokowi sudah lima kali melakukan groundbreaking di IKN untuk proyek-proyek investasi.
 
 
Groundbreaking terbaru yakni groundbreaking Tahap 5 penguatan dilakukan di sektor keuangan, telekomunikasi, layanan masyarakat, dan smart city.
 
 
Progres ini bukti komitmen Otorita IKN untuk terus membangun IKN sesuai target sehingga IKN siap beroperasi untuk Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2024.
 
 
OIKN sendiri mengungkapkan groundbreaking keenam di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei tahun ini ditargetkan untuk proyek-proyek pendidikan.
 
 
IKN direncanakan dibangun sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan.
 
 
Dengan demikian ekosistem di IKN menjadi komplit sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan.
 
 
Berdasarkan Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa prinsip dasar pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21 yang selaras dengan visi pendidikan di KIKN, yaitu membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup.
 
 
Arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) didasarkan pada beberapa pertimbangan yakni intervensi di tingkat kejuruan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru karena sekitar 60 persen dari proyeksi pekerjaan di 2045 bersifat kejuruan.
 
 
Kemudian penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dan manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.
 
 
Dan pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN.

Baca juga: OIKN, SKK Migas jalin kemitraan untuk pembangunan ruang hijau di IKN
Baca juga: OIKN: Platform lalin berbasis AI bantu IKN capai kota berkelanjutan
Baca juga: OIKN ungkap sekitar 50 lebih LoI teknologi kota cerdas IKN
Baca juga: OIKN targetkan uji coba taksi terbang IKN di Samarinda pada Juli

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2024