Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan minat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 28 Mei 2024 tetap tinggi meski di tengah kekhawatiran suku bunga The Fed dan tensi geopolitik.

Tingginya minat terhadap SUN tercermin pada jumlah penawaran masuk yang mencapai Rp47,11 triliun atau 2,14 kali dari target indikatif.

“Investor cenderung wait and see pasca rilis FOMC minutes akhir pekan kemarin, yang menunjukkan kebijakan higher for longer The Fed atas Fed Fund Rate. Selain itu, situasi global masih dibayangi tensi geopolitik yang cenderung meningkat. Namun, minat investor pada lelang hari ini masih cukup tinggi,” kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan di Jakarta, Selasa.

Menurut Deni, ketertarikan investor terhadap SUN dipengaruhi oleh kinerja perekonomian domestik yang cukup positif serta APBN yang tetap surplus hingga April, yakni sebesar Rp75,7 triliun atau 0,33 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini meningkat tipis menjadi Rp6,92 triliun dari Rp6,38 triliun pada lelang sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp3,22 triliun atau 46,47 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,17 triliun atau 9,85 persen dari total awarded bids.

Minat investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 61,16 persen dari total incoming bids dan 74,32 persen dari total awarded bids.

Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp14,73 triliun (31,27 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp6,95 triliun (31,59 persen dari total awarded bids).

Pada lelang kali ini, Pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond, FRSDG001, pada lelang SUN hari ini dan mendapat respon positif dari investor dengan incoming bids sebesar Rp1,63 triliun atau 3,46 persen dari total incoming bids.

Seiring dengan minat investor di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang masih tinggi dan kondisi pasar SBN yang relatif stabil, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 4 sampai dengan 11 basis poin (bps) apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya.

Dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp22 triliun pada lelang SUN hari ini.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2024.

Baca juga: Pemerintah serap dana Rp22 triliun dari lelang delapan seri SUN
Baca juga: Pemerintah serap dana Rp21,36 triliun dari lelang tujuh seri SUN


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024