Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan ekonomi domestik tetap tumbuh solid meski proses pemulihan ekonomi global diwarnai risiko ketidakpastian.

"Ekonomi domestik tetap tumbuh solid ditopang sisi konsumsi dan produksi yang tetap kuat," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di Kantor LPS Jakarta, Selasa.

Hal tersebut tercermin antara lain dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur yang terus berada pada zona ekspansi, indikator konsumsi yang masih positif, dan neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus.

Namun demikian, menurut Purbaya, optimisme tersebut perlu tetap diikuti kehati-hatian terhadap dampak negatif risiko eksternal yang tinggi.

Selanjutnya, dari observasi dan evaluasi atas kinerja ekonomi dan perbankan menunjukkan beberapa hal, antara lain proses pemulihan ekonomi global masih diwarnai beberapa risiko ketidakpastian dan dampak perlambatan pemulihan ekonomi yang terjadi di beberapa negara.

Pemulihan ekonomi global juga dihadapkan pada eskalasi konflik geopolitik kawasan, serta pergeseran timing dan besaran kontraksi kebijakan moneter bank sentral utama dunia yang rentan memicu volatilitas di pasar keuangan.

Baca juga: LPS pastikan penjaminan polis asuransi berlaku mulai Januari 2028

Baca juga: LPS: Tapera pengaruhi daya beli masyarakat


Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang solid, mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT).

"Kualitas pertumbuhan meningkat signifikan, tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi, sehingga mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) ke level di bawah prapandemi," kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/5).

Pada Februari 2024, jumlah orang yang bekerja tercatat sebesar 142,18 juta orang, meningkat 3,55 juta dibandingkan Februari 2023 sebesar 138,63 juta orang. Peningkatan tersebut turut berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran secara signifikan.

TPT pada Februari 2024 berada pada level 4,82 persen atau lebih rendah dari Februari 2023 sebesar 5,32 persen dan periode sebelum pandemi COVID-19 atau Februari 2019 sebesar 5,01 persen.

Lapangan usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar selama Februari 2023-Februari 2024 adalah akomodasi dan makan minum, perdagangan, serta administrasi pemerintahan yang masing-masing meningkat sebesar 0,96 juta orang, 0,85 juta orang, dan 0,76 juta orang.

Baca juga: LPS siapkan dana Rp1 triliun bangun kantor di IKN

Baca juga: LPS siapkan pembayaran simpanan nasabah BPR Jepara Artha

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024