Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menciptakan sistem meteran air prabayar menggunakan token standard transfer specification berbasis teknologi yang dapat mentransfer data melalui jaringan internet secara otomatis atau internet of things.
 
Peneliti Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN Hanif Fakhrurroja mengatakan meteran air prabayar bertujuan untuk menurunkan angka volume air yang tidak memiliki rekening akibat pembacaan meteran manual.
 
"Teknologi itu memungkinkan pengawasan meter air secara real-time dengan akurasi lebih tinggi dibandingkan teknologi konvensional," kata Hanif dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
 
Teknologi yang disebut smart water meter tersebut menggabungkan internet of things dengan beberapa teknologi dari Telkom Indonesia dan dikembangkan bersama mitra PT Multi Instrumentasi.

Baca juga: Pemkot Kupang permudah pemasangan instalasi baru meteran air

Baca juga: Perumda Tirta Pakuan imbau matikan meteran saat mudik
 
Inovasi meteran air prabayar itu merupakan pengembangan lanjutan dari reka cipta pada program Matching Fund Kedaireka Tahun 2022, yaitu automated water meter reading berbasis internet of things.
 
Hanif berharap tahun ini proyek riset bisa terus berlanjut, sehingga dapat dilakukan proof of concept (PoC) oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan segera diimplementasikan ke pelanggan.
 
BRIN bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom untuk menghitung kelayakan investasi produk meteran air prabayar, sehingga mempermudah PDAM dalam perencanaan pengadaan meteran air prabayar tersebut.
 
"Transformasi digital juga menjadi tuntutan penting pada layanan publik PDAM dengan tujuan memudahkan sistem pembayaran melalui token prabayar dan meningkatkan efisiensi proses bisnis PDAM," paparnya.
 
Lebih lanjut Hanif menuturkan ada lima lokasi untuk pengujian meteran air prabayar tersebut.
 
PT Multi Instrumentasi telah menghubungi salah satu perumahan dinas BUMN di daerah Karawang, Jawa Barat, untuk pemasangan pada pipa-pipa distribusi dan pipa-pipa perumahan dengan tujuan efisiensi penggunaan air.
 
"Penggunaan sistem token mempermudah manajemen di perusahaan BUMN untuk mengelola efisiensi air di perumahan pegawai sehingga tidak terjadi pemborosan," cakap Hanif.*

Baca juga: Meteran air rusak hambat penerimaan pajak air tanah di Jakarta

Baca juga: Warga gelar aksi buka massal meteran karena distribusi air PDAM macet

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2024