“Pada jenjang SMA, kita fokus pada pengembangan bakat dan minat anak. Bagaimana menyiapkan anak-anak untuk jenjang berikutnya,” kata Bibit di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan pada jenjang SMA, merupakan jenjang yang sangat penting bagi kehidupan siswa. Oleh karena itu, siswa didorong untuk mengenal dunianya, dirinya, bakatnya, serta minatnya ke depan seperti apa.
Baca juga: Tips pahami minat dan bakat anak sejak dini
Untuk itu, lanjut dia, sejak awal masuk sekolah pihaknya menyelenggarakan tes potensi bagi anak-anak. Tak hanya melihat bakat akademik, tetapi juga non akademik. Jika ada anak yang suka dengan musik maka diperkenalkan sejak awal.
“Bahkan ada yang memiliki bakat menembak dan didukung orang tuanya, dan alhamdulillah meraih medali pada setiap kejuaran menembak,” jelas Bibit lagi.
Selain itu, pihaknya mengingatkan siswa jenjang SMA untuk menyiapkan portofolia yang sesuai dengan rencana karirnya ke depan. Portofolio itu idealnya sudah disiapkan mulai dari jenjang SMP yang terdiri dari pengembangan diri, karya inovasi dan pengabdian masyarakat.
Namun belum banyak sekolah di Indonesia yang fokus pada portofolio anak, padahal penting untuk mempersiapkan diri masuk ke perguruan tinggi.
General Manager Sekolah Pribadi Depok dan Premiere GDC, Fatih Pasaoglu, mengatakan pada jenjang SMA pihaknya menyediakan konselor yang membantu mengarahkan siswa dalam memilih program studi yang akan diambil. Tujuannya agar program studi yang dipilih sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Baca juga: Komisi X harap asesmen bakat dan minat efektif petakan potensi siswa
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
COPYRIGHT © ANTARA 2024
