Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu telah melakukan vaksinasi dan sterilisasi terhadap 101 Hewan Penular Rabies (HPR) milik warga di Pulau Kelapa Dua sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut.

"Kami bekerjasama dengan Let's Adopt Indonesia dan melibatkan empat dokter hewan berikut dengan empat paramedik," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kepulauan Seribu, Rita Sri Lestari di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, sebanyak 101 ekor kucing yang disterilisasi dan divaksinasi terdiri dari 50 ekor kucing jantan dan 51 ekor kucing betina.

Rita menjelaskan, vaksinasi dan sterilisasi ini penting dilakukan untuk membebaskan DKI Jakarta dari rabies sekaligus menekan perkembangbiakan HPR.

Menurut dia, layanan ini disediakan secara gratis agar hewan maupun pemilik tetap sehat dan kualitas hidup dari HPR itu tetap optimal.

"Dengan steril dan vaksinasi, tentunya pemilik ikut andil dalam gerakan pengendalian populasi hewan sehingga para hewan kesayangan bisa mendapatkan pengasuhan dan perawatan lebih baik," ungkapnya.

Baca juga: Kepulauan Seribu ikut pertahankan status Jakarta bebas rabies
Baca juga: Pemkab bertekad jadikan Kepulauan Seribu ramah satwa


Ia menambahkan, hewan yang divaksinasi dan sterilisasi harus berusia minimal delapan bulan, memiliki kondisi tubuh yang sehat, tidak hamil dan menyusui serta memiliki berat minimal dua kilogram.

Menurut dia, kegiatan ini akan terus dilaksanakan di pulau-pulau lain agar permasalahan kucing-kucing tidak berpemilik yang terus meningkat dan pengendalian penyakit rabies di Kepulauan Seribu dapat terkendali.

Lurah Pulau Kelapa, Muslim mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut bahkan hari sebelumnya telah diinformasikan kepada masyarakat ada layanan steril dan vaksinasi gratis.

"Sebenarnya steril dan vaksinasi hewan peliharaan itu memberikan dampak baik tidak hanya untuk lingkungan manusia tapi juga untuk kesehatan para hewan mereka," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2024