Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam pelatihan pengembangan kemampuan komunikasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, menyebutkan komunikasi mencegah berbagai tindak kejahatan, termasuk narkotika.

Pencegahan, menurut dia, pencegahan tidak lagi hanya dipandang sebagai suatu alternatif, tetapi sebuah keharusan dalam kaitannya dengan tindak kejahatan.

"Tidak semua kejahatan secara kebetulan sehingga perlu mengubah mindset melalui intervensi dalam bentuk komunikasi sebagai upaya pencegahan," ungkap Marthinus dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Marthinus mengatakan bahwa pencegahan tidak memerlukan biaya yang besar apabila mampu memanfaatkan komunikasi ketimbang dengan biaya yang harus ditanggung negara bagi para tersangka kejahatan narkotika di lembaga pemasyarakatan maupun pemulihan penyalahguna narkotika melalui rehabilitasi.

Oleh sebab itu, lanjut dia, setiap komunikasi harus memiliki nilai, terutama dalam mencegah tindak kejahatan narkotika.

Kendati demikian, Marthinus berpesan agar setiap narasi dan konten yang dibuat dalam komunikasi pencegahan tindak kejahatan narkotika tidak kontraproduktif dengan organisasi dan tidak melanggar berbagai norma yang ada di masyarakat.

"Ingat! Kita berada di ruang siber yang sangat luas sehingga harus berhati-hati," ucap dia.

Ia menuturkan bahwa fenomena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat memberikan peluang sekaligus tantangan dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkotika.

Guna menghadapi hal itu, BNN RI menggelar pelatihan pengembangan kemampuan komunikasi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada tanggal 28—29 Mei 2024.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 542 peserta, sebanyak 54 peserta mengikuti pelatihan secara luring dan 488 lainnya secara daring. Peserta pelatihan pengembangan kemampuan komunikasi merupakan penyuluh narkoba yang bertugas di bidang pencegahan, baik di BNN Pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.

Kepala BNN RI berharap pelatihan dapat berjalan dengan efektif dan peserta mampu menyerap materi yang padat berisi untuk mereka manfaatkan serta mengaplikasikan dalam menjalankan tugas pencegahan.

Baca juga: BNN: ASN Tulungagung tertangkap narkoba bakal jalani rehabilitasi
Baca juga: Bea Cukai-BNN ungkap modus "virtual office" dalam pengedaran narkotika

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024