Jakarta (ANTARA) - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Pangan Nasional (Bapanas) Neila Aisha Arief meminta agar pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dilakukan sejak dini demi menciptakan Generasi Emas 2045.

“Generasi mendatang harus diisi oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, anak-anak kita hari ini harus tumbuh dengan baik, salah satu aspek yang mendukung untuk mewujudkan hal itu adalah mereka harus mendapatkan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman,” kata Neila dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bapanas Neila Aisha Arief menghadiri Gebyar Sekolah Sehat yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek di SMPN 177 Jakarta.

Neila menyampaikan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan diri menyongsong Generasi Emas 2045. Namun harapan ini masih dihadapkan pada masalah kronis berupa kondisi stunting yang mengancam potensi anak Indonesia menjadi individu kompeten pada kancah global di kemudian hari.

Menghadapi tantangan tersebut, lanjut Neila, Bapanas bekerja sama dengan berbagai pihak multi-sektor, berupaya untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat tumbuh sehat, aktif dan produktif dengan asupan gizi optimal melalui program sosialisasi dan edukasi pola konsumsi B2SA.

Baca juga: Bapanas-Komisi IV DPR kunjungi Swedia pelajari pangan terintegrasi

Baca juga: Bapanas minta semua pihak optimal serap produksi jangung dalam negeri


Neila mengapresiasi kegiatan Gebyar Sekolah Sehat sebagai sebuah upaya membangun sumber daya manusia yang unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Upaya dan komitmen Kemendikbudristek perlu kita dukung secara maksimal, kolaborasi yang dijalankan melalui ekosistem pendidikan, OASE KIM, pemerintah daerah, satuan pendidikan, hingga orang tua murid yang selama ini bersama-sama menggaungkan pentingnya gerakan ini harus kita dukung,” ujarnya.

Menurutnya hal tersebut tersebut selaras dengan Menteri Kemendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang menyatakan bahwa penerapan pola hidup sehat, kesempatan pelajar Indonesia untuk tumbuh dan berkembang sejalan dengan potensinya akan terbuka lebih lebar.

Selain itu, Neila juga mengungkapkan bahwa Dharma Wanita Persatuan mempunyai peran yang strategis dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia, selain mendampingi suami sebagai aparatur sipil negara (ASN), anggota Dharma Wanita juga berperan dalam pendidikan dan perkembangan anak.

Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal mengatakan bahwa sejak tahun 2023 telah menggencarkan program B2SA Goes to School (BGtS) yang menjadi ajang edukasi, sosialisasi, sekaligus promosi pangan lokal kepada para pelajar sebagai generasi muda penerus bangsa akan pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

“Seperti yang kita lakukan pagi ini, Bapanas bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berintegrasi untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada lebih dari 300 pelajar dari seluruh satuan pendidikan. Sehingga pemahaman akan pentingnya kecukupan gizi dengan membiasakan pola makan yang bergizi dan seimbang tertanam sejak dini,” ungkap Rinna.

Rinna mengatakan kolaborasi Bapanas bersama Kemendikbudristek telah diinisiasi mulai tahun 2023 melalui Gerakan Sekolah Sehat dimana Bapanas merupakan salah satu mitra yang berfokus pada upaya membangun budaya pangan yang baik dengan menopang komponen 5S gerakan sekolah sehat, yakni sehat bergizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan.

“Kegiatan BGtS sendiri lazimnya disertai dengan pembagian buah/minuman sehat seperti pisang dan jus. Pada tahun 2024 ini BGtS ditargetkan menyasar 380 sekolah yang tersebar di 38 provinsi,” katanya.

Baca juga: Bapanas: Pemanfaatan makanan lokal cegah Indonesia dari krisis pangan

Baca juga: Bapanas siapkan revisi Perpres bantuan pangan atasi kemiskinan ekstrem


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024