Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Jakarta pada Rabu pagi ini masuk urutan lima besar sebagai kota dengan udara terburuk di dunia lantaran berada pada urutan keempat.
 
 
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada pada angka 164 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

 
 
Angka itu memiliki penjelasan kategori tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

 
 
Sedangkan kualitas udara kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan PM2,5 berada pada rentang 51-100.

 
 
Kemudian, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 pada kisaran 0-50.

 
 
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 berada pada 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

 
 
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Lahore, Pakistan di angka 229, urutan kedua Bagdad, Irak di angka 185, urutan ketiga Kinshasa, Kongo di angka 167.

 
 
Urutan kelima Delhi, India di angka 159, urutan keenam Dhaka, Bangladesh di angka 108.

 
 
Urutan ketujuh Beijing, Cina di angka 105, urutan kedelapan Kathmandu, Nepal di angka 99, urutan kesembilan Batam, Indonesia di angka 98, urutan kesepuluh Riyadh, Arab Saudi di angka 97.

Baca juga: Jalan kaki bisa kurangi produksi emisi

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2024