PBB (ANTARA) - Menjelang Hari Internasional Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 29 Mei, kepala penjaga perdamaian PBB menegaskan kontribusi signifikan China dalam operasi pemeliharaan perdamaian.

"Kontribusi dan dukungan China sangat penting," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix dalam sebuah wawancara virtual baru-baru ini dengan Xinhua.

Dia memuji China atas peran gandanya sebagai pendukung keuangan utama sekaligus kontributor pasukan yang besar bagi misi penjaga perdamaian, dan mengakui bahwa China merupakan kontributor keuangan terbesar kedua bagi upaya-upaya tersebut.

Lacroix memuji pengabdian yang penuh dedikasi dari pria dan wanita China di bawah bendera PBB, serta menyebut kinerja mereka "luar biasa."
 
Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix (Depan) berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai Sudan Selatan di markas besar PBB di New York, pada tanggal 5 Maret 2024. (Xinhua/Eskinder Debebe/HO PBB)   

Lacroix menyoroti tantangan yang terus berkembang yang dihadapi pasukan penjaga perdamaian saat ini, termasuk kebutuhan untuk melawan ancaman baru seperti serangan drone dan alat peledak rakitan.

"China memelopori metode-metode baru untuk menangkal ancaman yang muncul seperti serangan drone dan alat peledak rakitan," ujarnya seraya menggambarkan peran proaktif China dalam meningkatkan kemampuan operasional pada berbagai misi PBB.

Lebih lanjut, Lacroix menyatakan optimismenya mengenai kontribusi China di masa depan, khususnya dalam mengembangkan berbagai format baru dalam operasi perdamaian.

"Kami mengandalkan China untuk membantu kami dalam proses tersebut, seperti yang selalu dilakukan China," ujarnya, seraya menunjukkan kepercayaan yang terus berlanjut pada inovasi dan dukungan China dalam ranah perdamaian dan keamanan internasional.

Pengakuan ini muncul di saat peran pasukan penjaga perdamaian PBB kian vital dalam memelihara stabilitas global di tengah meningkatnya konflik dan tantangan keamanan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024