Jakarta (ANTARA) - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) membukukan laba bersih yang tumbuh 41,9 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal I 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp48,86 miliar.

“Dengan bangga, Amar Bank berhasil mencatatkan kinerja kuartal pertama terbaik dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelum-sebelumnya, dan hal ini merupakan pemacu bagi Amar Bank untuk tetap konsisten di sepanjang tahun 2024,” kata Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian di Jakarta, Rabu.

Pada tiga bulan pertama tahun 2024, Amar Bank menyalurkan kredit sebesar Rp2,74 triliun atau meningkat 14,65 persen secara YoY atau 3,1 persen secara quarter on quarter (QoQ). Dari total pinjaman tersebut, sebesar 52 persen ditujukan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) turun 21,68 persen YoY atau naik 34,1 persen secara QoQ menjadi sebesar Rp951,2 miliar. Amar Bank menyampaikan, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan saldo CASA (current account saving account), terutama melalui aplikasi perbankan digitalnya.

Perseroan mencatat, Amar Bank berhasil membangun kinerja bisnis yang kuat dan bertumbuh melalui dua layanan perbankan inovatif yaitu Tunaiku dan aplikasi Amar Bank. Tunaiku memimpin ekspansi segmen pinjaman perseroan secara digital dengan melayani lebih dari 400.000 UMKM serta menyalurkan dana sebesar Rp12 triliun sejak 2014.

Kemudian, aplikasi Amar Bank tercatat telah membantu lebih dari 600 ribu orang Indonesia dalam membangun kebiasaan menabung, dengan akun digital nasabah berhasil meningkat sebesar 134 persen secara YoY pada kuartal I 2024.

Capaian berbagai produk tersebut mendorong pendapatan operasional perseroan yang tercatat sebesar Rp377,4 miliar pada kuartal I 2024 atau meningkat 32,9 persen secara YoY. Peningkatan ini, catat perseroan, tak terlepas dari keberhasilan Amar Bank dalam menjaga cost of fund di mana beban bunga menurun sebesar 17,8 persen YoY.

Rasio non-performing loan (NPL) Amar Bank per Maret 2024 berada di level yang rendah, yakni 0,84 persen. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) berada di posisi yang kuat yaitu 119,2 persen per Maret 2024.

Menurut perseroan, efisiensi biaya terus dilakukan Amar Bank selama kuartal I 2024 yang tercermin dari rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) sebesar 83,84 persen. Adapun rasio return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) pada periode yang sama masing-masing sebesar 5,42 persen dan 5,98 persen.

Vishal mengatakan, perseroan selanjutnya akan fokus pada inovasi teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang cepat dan aman bagi nasabah, didukung oleh modal bank yang kuat yang ditunjukkan dari CAR yang tinggi untuk dapat terus melakukan ekspansi.

Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan menambahkan bahwa selain teknologi, capaian dan kapabilitas perseroan untuk terus tumbuh juga didorong dari prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan menjaga cost of fund.

“Dalam industri perbankan digital serta fintech yang semakin kompetitif, perseroan berhasil meningkatkan kinerja hingga awal 2024 dengan laba yang positif dan terus bertumbuh,” ujar David.

Dengan CAR perseroan yang tinggi, David berharap hal tersebut dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan melalui ekspansi produk dan penyaluran kredit di tahun-tahun mendatang, salah satunya yang dipimpin oleh Tunaiku dan inovasi baru lainnya.

Ke depan, Amar Bank akan terus memperluas produk digitalnya, baik dari sisi pinjaman maupun tabungan digital agar perseroan semakin dikenal lebih luas di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya UMKM.

Baca juga: Amar Bank raup laba bersih Rp177,9 miliar di 2023, naik 214,5 persen
Baca juga: Amar Bank diversifikasi portofolio kredit ke segmen korporasi-komersil


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024