Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan program kompetisi Aceh MuslimPreneur (AMP) 2024 yang ditujukan untuk mendorong anak muda kreatif di Provinsi Aceh agar menjadi wirausaha.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa Aceh memiliki potensi bisnis yang baik apalagi bank syariah mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak untuk bisa berkembang dengan positif.

Dia mencatat jumlah nasabah UMKM BSI di Aceh per Maret 2024 mencapai 108.029 nasabah dengan total penyaluran pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp8,43 triliun.

BSI Aceh Muslimpreneur (AMP) menjadi wadah anak muda mengimplementasikan ide bisnisnya dan memperluas jaringan serta komunitas pengusaha Muslim. Tahun ini menjadi tahun kedua pelaksanaan BSI AMP dengan target 2.500 pendaftar.

Melalui BSI AMP, diharapkan akan muncul 5.000 wirausaha baru untuk membantu meningkatkan perekonomian Bumi Serambi Mekah.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi gerbang awal menyiapkan wirausaha muda di Aceh untuk melesat dan mampu bersaing dengan usaha yang sudah mapan.

Baca juga: BSI hormati proses hukum soal pejabat NTB yang jadi tersangka korupsi

Baca juga: RUPST BSI angkat tiga komisaris dan dua direktur baru


Merujuk data internal BSI Institute Agustus 2023, wirausaha muda di Aceh tercatat sekitar 914 ribu wirausaha atau untuk segmen milenial pada usia 15-34 tahun sebanyak 406 ribu wirausaha. Ini artinya, sebut BSI, potensi ekonomi melalui wirausaha sangat besar.

BSI AMP 2024 terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan ide bisnis pemula, bisnis yang sudah berjalan minimal dua tahun dengan segmen usaha yang dikompetisikan jasa, food and beverages, fesyen, industri kreatif dan lainnya.

Tahapan BSI AMP 2024 di antaranya scouting (roadshow), incubation (pelatihan online), mentoring (pelatihan secara boot-camp), grand final, dan awarding akan diumumkan pemenang sekitar bulan September 2024.

Hery menegaskan bahwa perseroan mendukung pengembangan UMKM yang dilakukan secara konsisten di seluruh Indonesia, terutama Aceh.

Saat ini, BSI membangun UMKM Center yang membina 1.757 UMKM dan dua Desa binaan BSI di bidang peternakan dan perkebunan. Selain itu, BSI juga mempersiapkan pelatihan sertifikasi halal bagi UMKM terpilih di Aceh guna meningkatkan keterampilan (skill) dan kompetensi.

Pada Rabu, BSI juga menggelar kuliah umum terkait literasi perbankan syariah dan Muslimpreneur di Universitas Syiah Kuala Aceh, dengan dihadiri sekitar 1.500 orang termasuk Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir Marwan.

Kegiatan yang diberi nama “CEO Mengajar” ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan di beberapa kampus ternama dalam rangka literasi dan edukasi mengenai perbankan syariah. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilakukan di Universitas Gajah Mada dengan peserta sekitar 700 orang.

“Kami ingin anak-anak muda mengenal dan memahami bank syariah secara baik karena mereka adalah generasi penerus yang akan memimpin bangsa,’’ kata Hery.

BSI mencatat Aceh menjadi salah satu prioritas untuk kegiatan edukasi dan literasi keuangan syariah mengingat provinsi ini merupakan daerah yang mengimplementasikan qanun keuangan syariah pada 2018.

BSI pun siap mendukung pengembangan ekonomi syariah di Aceh termasuk membekali anak muda dengan pemahaman bank syariah yang lebih baik.

Baca juga: RUPST BSI setujui bagikan dividen Rp855,56 miliar

Baca juga: BSI catat penyaluran KUR di Aceh triwulan pertama capai Rp826 miliar


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2024