Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menargetkan produksi udang vaname dari klaster tambak di kawasan pesisir Kabupaten Sukamara mampu menjadi komoditi ekspor andalan nasional.
 
Optimisme ini mengacu dari keberhasilan pelaksanaan tiga kali panen parsial di kawasan klaster tambak udang vaname atau shrimp estate yang dikembangkan Pemprov Kalteng tersebut, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Kamis.
 
"Berdasarkan laporan Tim Dislutkan yang ikut melakukan panen parsial ketiga di Klaster D sebanyak delapan buah kolam D10- D17, dilakukan pada umur udang 94 hari dengan ukuran size 48-55 ekor per kilogram, dengan total panen 4.007 kilogram atau empat ton lebih udang vaname," jelasnya.
 
Panen parsial selanjutnya, akan dilaksanakan kembali pada 30 Mei 2024 sebelum panen total yang diperkirakan pada size 20-25 ekor per kilogram.
 
"Panen parsial dilakukan untuk mengurangi kepadatan populasi udang pada siklus budi daya yang sedang berlangsung, hingga pada akhirnya pertumbuhan udang dapat semakin meningkat," ujarnya.
 
Adapun pada panen parsial pertama dan kedua juga mendapatkan hasil memuaskan. Panen parsial pertama didapat sebanyak 4.776,26 kilogram atau sekitar 4,7 ton lebih udang vaname dengan ukuran 74 ekor per kilogram yang berasal dari sembilan petak kolam dengan jumlah tebar per kolam 264.000 ekor.
 
Kemudian pada panen parsial kedua didapat sebanyak 4.801 kilogram atau sekitar 4,8 ton lebih udang vaname dengan ukuran 63-75 ekor per kilogram yang berasal dari kluster D sebanyak tiga kolam dengan umur udang 84 hari dan kluster C sebanyak dua kolam dengan umur 72 hari.
 
"Kegiatan panen parsial pada kawasan Shrimp Estate BERKAH ini kami harap menjadi motivasi masyarakat Kalteng untuk bersama-sama dalam pengembangan udang vaname menjadi produk unggulan Kalteng," tegasnya.
 
Untuk saat ini, yakni hasil panen parsial tersebut dipasarkan ke PT. Bahari Makmur Sejati (BMS) Serang, Banten. Adapun harganya berkisar Rp54.000 per kilogram untuk rata-rata ukuran 79.
 
Pengembangan klaster tambak udang ini merupakan inisiasi Gubernur Sugianto yang melihat adanya potensi besar yang dimiliki sektor kelautan dan perikanan pada wilayah pesisir.
 
Pemerintah provinsi menebar 11 juta lebih benur pada Kawasan Tambak Udang atau Shrimp Estate BERKAH yang dipusatkan di Desa Sei Raja Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara.
 
Proyeksi produksi dalam satu siklus atau 105 hari adalah sebanyak 368 ton, setara Rp29,4 miliar dengan break event point selama 2 tahun 7 bulan.
 
Keberadaan dan pembangunan kawasan tambak udang ini dinilai sangat tepat sebagai daya ungkit perekonomian di kawasan pesisir dengan konsep bebas limbah dan berkelanjutan.
 
Pembangunan shrimp estate di Kalimantan Tengah ini diklaim satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan APBD Provinsi.
 
Terobosan ini dilaksanakan dengan sumber pembiayaan dari APBD Kalteng, yakni kolaborasi Dislutkan, Dinas PUPR dan Dinas ESDM dengan total dana sebesar Rp111,4 miliar. Pembangunan kawasan tambak udang vaname ini mencakup luasan 40,17 hektare.

Baca juga: Pemprov Kalteng tebar 11 juta benur di Kawasan Tambak Udang BERKAH
Baca juga: Gubernur Kalteng: Shrimp Estate majukan sektor kelautan dan perikanan
Baca juga: Kalteng bangun tambak udang bantu pemenuhan target produksi nasional

 

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024