Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan menilai Indonesia memiliki potensi untuk mencapai era "Indonesia Emas" yang diperkirakan terjadi pada 2045.

"Jadi visi Indonesia Emas bukan mimpi, melainkan target yang realistis dengan kerja keras dan kolaborasi segenap komponen bangsa,” kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kementerian Koordinasi bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) RI Janedjir M. Gaffar dalam siaran pers yang dikutip ANTARA, Kamis.

Menurut mantan Sekjen Mahkamah Konstitusi itu, Indonesia Emas hanya bisa dicapai jika negara memiliki pemimpin yang bersifat inovatif dan transformatif.

Dua sifat ini dibutuhkan seorang pemimpin agar dapat memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia (SDM) dengan bijaksana melalui program-program yang tepat sasaran.

Tidak hanya seorang pemimpin negara, Janedjir menilai dua sifat itu juga harus dimiliki seluruh pimpinan pemerintahan di berbagai level agar program di tingkat bawah berjalan dengan baik.

Jika sifat tersebut tidak dimiliki seorang pemimpin negara dan jajaran pemerintahannya, Janedjir yakin kekayaan alam dan SDM Indonesia tidak akan bisa digunakan dengan baik.

Alhasil, cita-cita Indonesia menikmati bonus demografi dan era Indonesia Emas di tahun 2045 pun menjadi pupus.

"Kekeliruan pengelolaan dapat melahirkan malapetaka. Banyak negara-negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, namun jatuh ke dalam kemiskinan dan konflik sosial,” kata Janedjir.

Karenanya, dia memastikan seluruh jajaran pemerintahan harus memiliki sifat yang inovatif dan transformatif guna memastikan tercapainya Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Menkopolhukam: Pentingnya sinergi TNI/Polri untuk pilkada damai Papua

Baca juga: Hadi ungkap mayoritas pengaduan ke Kemenkopolhukam soal sengketa lahan

Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024