Jakarta (ANTARA) - Perusahaan sektor properti PT Intiand Development Tbk (DILD) atau Intiland dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 menyetujui pengangkatan dewan komisaris dan dewan direksi baru.

Para pemegang saham telah menerima pengunduran diri Moedjianto Soesilo Tjahjono dari jabatannya selaku wakil direktur utama dan Ping Handayani Hanli dari jabatannya selaku direktur.

“Untuk selanjutnya, RUPST memberikan persetujuan atas pengangkatan Ping Handayani Hanli sebagai komisaris dan Novita Anggriani sebagai direktur yang baru,” ujar Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi dalam konferensi pers setelah RUPST di Intiland Tower Jakarta, Kamis.

Theresia menjelaskan, Novita Anggriani bergabung dengan Intiland sejak tahun 2015 dan menduduki sejumlah jabatan, diantaranya sebagai general manager dan direktur di beberapa anak perusahaan.

Sebelumnya, Novita Anggriani memiliki pengalaman di bidang real estate dengan jabatan strategis di PT Jones Lang LaSalle Indonesia, Badan Penyehatan Perbankan Nasional, serta PT Colliers Jardine Indonesia.

Baca juga: DKI tingkatkan layanan Posyandu dan beri suplemen untuk atasi stunting

“Perubahan susunan direksi dan dewan komisaris ini akan memperkuat jajaran manajemen Intiland. Kami percaya perubahan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan perusahaan ke depan dan untuk jangka panjang,” ujar Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono.

Dalam RUPST, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023 yang senilai Rp 174,1 miliar, diantaranya senilai Rp2 miliar digunakan sebagai dana cadangan wajib dan senilai Rp172,1 miliar akan dicatat sebagai saldo laba.

Selain itu, perseroan juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap III Tahun 2022 senilai Rp250 miliar.

“Perseroan telah menggunakan seluruh dana yang diperoleh sesuai dengan peruntukannya. Sebesar Rp119,9 miliar digunakan untuk pembayaran sebagian utang pokok dan entitas anak, sebesar Rp126,8 miliar untuk penambahan modal kerja perseroan dan entitas anak, dan sisanya sebesar Rp3,2 miliar untuk biaya penawaran umum,” ujar Archied.

Baca juga: Intiland targetkan 'marketing sales' capai Rp2,4 triliun pada 2023

Pada kuartal I-2024, perseroan membukukan marketing sales senilai Rp232,6 miliar, atau menurun 3,1 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp240,1 miliar pada kuartal I-2023.

Adapun, kontributor utama berasal dari penjualan di segmen rumah tapak senilai Rp117,8 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan unit rumah di Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra.

Sementara itu, pendapatan usaha pada kuartal-1 2024 tercatat senilai Rp710,9 miliar, atau menurun 53,9 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi senilai Rp508,7 miliar atau 71,6 persen dari total pendapatan usaha perseroan, sedangkan pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang diperoleh dari segmen properti investasi memberikan kontribusi Rp202,2 miliar atau 28,4 persen dari total pendapatan usaha.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2024