Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup melemah 113,39 poin atau 1,56 persen ke posisi 7.140,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,63 poin atau 1,62 persen ke posisi 886,17.

“IHSG dan bursa regional Asia melemah, seiring tekanan lonjakan imbal hasil global yang menekan pasar keuangan ekuitas," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut merupakan efek dari sentimen pasar karena bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, sehingga pasar memiliki pandangan ketidakpastian mengenai waktu dan ukuran penurunan suku bunga The Fed.

Sebelumnya, pernyataan Presiden Fed Atlanta Bostic mengatakan bahwa jalur menuju inflasi 2 persen belum pasti dan kenaikan harga masih signifikan.

Dengan demikian, pasar berspekulasi bahwa The Fed dapat menunda dimulainya siklus pelonggaran, atau bahkan memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga sama sekali pada tahun ini, alhasil pasar menahan diri masuk pada pasar ekuitas.

Di sisi lain Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyebut bahwa prospek kenaikan suku bunga dalam jangka panjang akan semakin sulit untuk menahan kebutuhan pinjaman AS, karena dengan kenaikan suku bunga akan berdampak pada defisit dan membebani utang AS.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor kesehatan yang sebesar 0,25 persen.

Sedangkan sepuluh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 2,10 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang minus 1,86 persen dan minus 1,52 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NICE, MARK, CYBR, MSJA dan TRIS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MHKI, MKAP, PTPS, SMLE dan ATLA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.164.725 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,47 miliar lembar saham senilai Rp14,17 triliun. Sebanyak 185 saham naik, 349 saham menurun, dan 242 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 502,79 poin atau 1,30 persen ke 38,054,10, indeks Hang Seng melemah 246,82 poin atau 1,34 persen ke 18.230,18, indeks Shanghai melemah 19,34 poin atau 0,62 persen ke 3.091,67, dan indeks Strait Times melemah 2,63 poin atau 0,08 persen ke 3.320,56.

Baca juga: IHSG diprediksi variatif jelang rilis data inflasi PCE AS

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Evi Ratnawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024