Depok (ANTARA) - Dokter spesialis neurologi anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, dr. Pandu Caesaria Lestari, mengatakan, anak yang menderita epilepsi tetap harus mendapatkan imunisasi, meski ada kekhawatiran mengenai kekejangan, karena manfaatnya jauh lebih besar.

Dalam "Pasien Epilepsi Juga Wajib Dapat Imunisasi Rutin Loh!" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Kamis, Pandu menyebutkan bahwa banyak anak dengan epilepsi yang melewatkan imunisasi rutinnya karena kekhawatiran akan terjadi kejang.

Dia mengutip sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan dalam kekumatan kejang pada anak epilepsi yang imunisasi dengan yang tidak imunisasi.

Menurut dia, saat anak yang menderita epilepsi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, contohnya campak, maka sakitnya akan berlangsung lebih lama, misalnya demam berlangsung 6-7 hari. Dengan demam lama tersebut, ujarnya, kemungkinan terkena kejang lebih tinggi.

Kejang pada penderita epilepsi tersebut, ujarnya, memiliki sejumlah pencetus, contohnya kelelahan, banyak cahaya, demam. Pandu mengatakan, apabila dilakukan pengobatan secara rutin, umumnya kejang tersebut tidak bisa terkontrol dan tidak timbul lagi sampai dengan selesai pengobatan.

"Jadi imunisasinya sendiri tidak menimbulkan suatu bangkitan kejang yang dikhawatirkan. Jadi memang itu ketakutan itu akan pasti ada, namun kalau apabila sudah terkontrol dengan baik, memang sangat kecil sekali kemungkinan untuk dia timbul kejang," ujarnya.

Oleh karena itu, ujarnya, imunisasi tetap perlu diberikan pada anak yang menderita epilepsi, karena hal tersebut merupakan hak mereka untuk tumbuh dengan optimal, di mana mereka menjadi jarang sakit dan tidak mendapat penyakit menular.

Namun, ujarnya, dia mengingatkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencegah atau mengontrol hal-hal seperti kekejangan.

Dia menyebut lima hal yang perlu dikomunikasikan, seperti sejak kapan epilepsi diderita, pengobatan yang dijalani, waktu terakhir kejang, tipe kejang, serta pencetusnya.

"Pemilihan imunisasi juga kita sarankan, misalnya imunisasi DPT. DPT pada mereka dengan epilepsi atau riwayat kejang demam, kita sarankan yang tipenya yang sudah ada aseluler. Jadi dia sudah dikulik sehingga tidak memiliki risiko demam lebih tinggi dibandingkan tipe yang standar," katanya.

Dia juga mengingatkan untuk memberikan imunisasi lanjutan pada anak yang epilepsi yang sudah agak besar.

Baca juga: Dokter: Pengidap epilepsi dapat hidup dan beraktivitas seperti normal

Baca juga: Dokter paparkan sejumlah tips bantu orang epilepsi

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024