Teheran (ANTARA) - Laporan Staf Umum Iran menjelaskan tidak ada bukti intervensi peperangan elektronik atau sabotase yang ditemukan dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Catatan pemeliharaan dan perbaikan helikopter telah diperiksa dan tidak ditemukan masalah, demikian menurut laporan penyelidikan awal kedua pada Kamis.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada sisa-sisa dan bagian-bagian helikopter, tidak ada bukti sabotase atau intervensi peperangan elektronik yang terdeteksi, kata laporan itu.

Laporan itu juga menyebutkan tidak ada keadaan darurat yang terjadi dalam komunikasi dengan kru hingga 69 detik sebelum kecelakaan.

Kondisi cuaca baik pada saat helikopter lepas landas, namun sesuai dengan dokumen yang diperoleh dan pernyataan pilot dan penumpang dua helikopter lainnya, pengaruh kondisi cuaca pada jalur pulang perlu diselidiki lebih detail.

Investigasi akan terus dilakukan sampai penyebab pasti kecelakaan ditemukan dan hasilnya akan diumumkan kepada publik.

Pada 19 Mei, helikopter yang membawa Raisi, Amir-Abdollahian, dan pejabat lainnya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur. Mereka dinyatakan meninggal pada Senin, dan pemilihan presiden telah dijadwalkan pada 28 Juni.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Prosesi pemakaman mendiang Presiden Raisi dimulai di Kota Tabriz
Baca juga: Raisi wafat beberapa hari sebelum peringatan kunjungannya ke Indonesia
Baca juga: Kedubes: Wafatnya Presiden Raisi tak ganggu roda pemerintahan Iran
 

Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024