Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) berhasil menahan peningkatan jumlah penduduk miskin dari sekitar 50,8 juta menjadi 39,05 juta penduduk. "Kalau tidak ada program PKPS-BBM, terutama melalui program subsidi langsung tunai (SLT), jumlah orang miskin bisa 50,8 juta," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat. Dia menjelaskan SLT memang ditempatkan pada sisi pendapatan, namun ternyata terjadi peningkatan kemampuan pengeluaran masyarakat karena adanya program PKPS-BBM yang lain dari pemerintah. "Kan ada Asuransi Kesehatan masyarakat Miskin (Askeskin), program beras miskin (raskin), dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Itu meningkatkan kemampuan dari pengeluaran," jelasnya. Sedangkan untuk SLT, dia mengatakan selain mempertahankan kelompok masyarakat hampir miskin dan hampir tidak miskin untuk tidak menjadi miskin, subsidi yang besarnya Rp100.000 per bulan per rumah tangga itu juga ada yang telah mengangkat keluarga yang miskin menjadi tidak miskin. BPS mencatat, pada Maret 2006 jumlah penduduk miskin mencapai 39,05 juta penduduk atau 17,75 persen dari jumlah penduduk nasional. Program SLT sendiri diberikan kepada sekitar 19,2 juta rumah tangga miskin dengan besar anggaran sekitar Rp17 triliun pada tahun anggaran 2006.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006