Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan seorang petani Desa Teep, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut) dalam keadaan meninggal, setelah dua hari tidak pulang dari berkebun.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce Brury melalui Humas Veri Adrianto, di Manado, Kamis. mengatakan Basarnas Manado melalui UPT Pos SAR Amurang menerima informasi tentang korban hilang   di Desa Teep, Kecamatan Amurang Barat.

Dimana pada Senin (27/5) korban Rolly Sumual, 48 tahun berpamitan kepada keluarga ingin pergi berkebun dan saat itu korban membawa peralatan.

Pada saat saat itu, keluarga korban menunggu sampai tengah malam akan tetapi korban tidak pulang ke rumah sehingga keluarga korban merasa cemas dan khawatir.

Keluarga kemudian langsung mencari korban ke kebun sampai Selasa (28/5) pagi, akan tetapi tidak menemukan keberadaan korban.

Keluarga korban kemudian langsung melaporkan ke aparat desa untuk meminta bantuan pertolongan mencari korban' yang saat itu belum pulang.

Pencarian korban oleh masyarakat setempat sampai Rabu (29/5), hanya menemukan perlengkapan berkebun dan sebuah jaket yang saat itu korban gunakan akan tetapi korban tetap tidak di temukan.

Pada Rabu (29/5) sekitar jam 21.30 WITA, melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Basarnas Manado untuk meminta bantuan pencarian korban,  saat itu masyarakat setempat sudah melaksanakan pencarian korban, tetapi tidak menemukan keberadaan korban.

Kepala Basarnas Manado Monce Brury kemudian memerintahkan Pos SAR Amurang agar merespon laporan kejadian itu.

Walau malam hari tim Pos SAR Amurang langsung ke lokasi kejadian, dan langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pemerintah setempat untuk mendapatkan informasi atas kejadian ini.

Tim langsung menuju ke lokasi dimana korban berkebun bersama masyarakat setempat dan tim dibagi dua unsur agar korban cepat di temukan.

Pada jam 23.30 WITA pencarian akhirnya membuahkan hasil dan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di semak semak rumput ilalang, selanjutnya korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Amurang.

Ia mengatakan dalam pencarian terhadap korban sangat sulit dikarenakan rumput ilalang yang sangat tinggi, namun bisa menemukan keberadaan korban.

Walau tengah malam tim masih bersemangat dalam pencarian dan akhirnya korban ditemukan tidak jauh dari lokasi korban berkebun.

"Kami mohon kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara, apabila ada kejadian yang membahayakan jiwa manusia agar secepat nya melaporkan, kami siap siaga 24 jam, baik tengah malam kami respon setiap pelaporan,"katanya.

Ia menyampaikan terima kasih seluruh unsur yang terlibat dalam operasi ini sehingga korban dapat ditemukan.
Baca juga: Tim SAR temukan warga hilang di hutan dalam kondisi meninggal
Baca juga: Seorang petani di Lebak Banten meninggal tersambar petir
Baca juga: 4 buruh tani di Demak meninggal akibat tersambar petir

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2024