Jakarta (ANTARA) - Tim esport Indonesia Evos Divine mengevaluasi kekalahan dalam kejuaraan Free Fire World Series (FFWS) SEA 2024 Spring Di Vietnam untuk menghadapi kejuaraan Esports Wolrd Cup: Free Fire 2024 di Arab Saudi.

"Memang masih ada beberapa hal seperti fight atau tempur lagi yang harus kami perbaiki supaya bisa juara di turnamen selanjutnya," ujar pelatih Evos Divine Ahmad Fadly Masturoh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam kejuaraan FFWS SEA 2024 Spring di Vietnam, Team Falcons asal Thailand keluar sebagai juara dengan mengumpulkan 124 poin pada partai puncak di Ho Chi Minh City, Minggu (26/5).

Gelar juara tersebut merupakan yang pertama bagi Team Falcon dalam lima tahun terakhir pada turnamen major Free Fire. Team Falcons (sebelumnya bernama CGGG) tampil ganas di babak final dan mengumpulkan total 124 poin (58 eliminasi, 2 booyah, 11 headstart).


Baca juga: Tim Indonesia saling jaga asa untuk lolos ke final FFWS SEA 2024

Perolehan poin ini mengantarkan Team
Falcons ke posisi puncak klasemen akhir dan berhak mendapatkan hadiah senilai 100 ribu dolar AS. Mereka unggul 33 poin atas tim P Esports dari Vietnam yang berada pada peringkat dua.

Sementara itu, empat tim esport dari Indonesia yaitu Evos Divine, Onic Olumpus, Indostars, RRQ Kazu harus pulang tanpa piala namun berhasil lolos ke kejuaraan Esport Wolrd Cup: Free Fire 2024 di Riyadh, Arab Saudi.

Ahmad mengatakan, semua tim Indonesia memberikan penampilan terbaik mereka di sepanjang babak point rush dan laga final. Evos Divine dan Onic Olympus bahkan berhasil tampil gahar dengan memberikan kejutan kepada tim lawan di sepanjang enam ronde babak puncak.

"Mereka tidak gentar sama sekali ketika harus menghadapi tim besar seperti Buriram United Esports yang merajai babak knockout stage," ujarnya.

Tampil berbeda dibandingkan babak knockout stage dan point rush, Evos Divine berhasil mencetak 3 Booyah pada Round ke-1, ke-4, dan ke-5 di partai final.

Capaian tersebut mengantarkan Evos Divine ke peringkat empat klasemen akhir dengan total 90 poin (54 placement, 34 eliminasi, dan 2 headstart). Evos Divine hanya tertinggal 7 poin dari Buriram United Esports (Thailand) di peringkat tiga dan 9 poin dari P Esports di peringkat dua.

"Sudah banyak perbaikan yang kami praktikkan di babak grand finals, baik dari sisi strategi dan eksekusinya di pertandingan," katanya.

Selain Evos Divine, Onic Olympus juga berhasil tampil baik sejak awal pada babak final. Di babak pertama, Onic Olympus langsung meratakan skuad Buriram United Esports dari Thailand dan mengumpulkan 12 poin eliminasi atau terbanyak pada babak pertama.

Meski masih belum mampu konsisten hingga akhir, tim berjulukan Landak Kuning ini berhasil mengumpulkan total 67 poin untuk duduk di peringkat tujuh klasemen.

Sementara itu, dua tim Indonesia lainnya Indostars dan RRQ Kazu duduk di peringkat delapan dan sembilan klasemen akhir FFWS SEA 2024 Spring sekaligus mengantongi tiket berkompetisi pada kejuaraan dunia.

Ahmad mengatakan, pihaknya telah mengevaluasi kekurangan penampilan dalam kejuaraan tersebut untuk diperbaiki dalam menghadapi kejuaraan dunia mendatang.

"Meski gagal meraih juara di Vietnam, semua tim Indonesia memetik hal positif dengan memastikan lolos ke Esports World Cup Free Fire 2024," ujarnya.

Semua tim Indonesia dan 4 wakil lainnya dari kawasan SEA akan bertempur melawan tim-tim Free Fire terkuat lainnya di turnamen penuh gengsi berskala dunia tersebut pada 10-14 Juli 2024 di Riyadh, untuk memperebutkan gelar juara serta hadiah dengan total senilai 1 juta dolar AS.


Baca juga: Indonesia diminta belajar banyak bentuk ekosistem esport

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
COPYRIGHT © ANTARA 2024